Perjalanan kami hari ini bisa dibilang hari terakhir saya melewati satu hari penuh di Sapporo karena besok kami sudah merencanakan melanjutkan perjalanan kami menuju Prefektur Akita. Sejujurnya masih banyak berbagai destinasi wisata yang ingin saya kunjungi di Hokkaido, tetapi karena sebenarnya selera saya kalau pergi ke suatu tempat yang pasti saya kunjungi dan masuk ke itinerary saya adalah berkunjung ke kebun binatang/akuarium dari negara tersebut. Oleh karena itu berdasarkan keinginan saya itu, hari terakhir ini saya memutuskan untuk berkunjung ke Maruyama Zoo, Maruyama Zoo ini saya pilih karena selain karena lokasinya yang masih di Kota Sapporo, merupakan kebun binatang tertua di Hokkaido dan lokasinya dekat dengan taman Maruyama dan Hokkaido Shrine.
Beberapa honorable mention untuk tempat wisata yang saya ingin datangi, pertama adalah Asahiyama Zoo, merupakan kebun binatang yang sangat terkenal di Hokkaido, bahkan pengunjungnya bisa mengalahkan Ueno Zoo yang lokasinya di Tokyo, Kedua adalah Tomita Farm yang merupakan salah satu tempat kebun bunga yang mempunyai pemandangan indah, kebun bunga yang terkenal adalah bunga lavender yang berbunga pada akhir Juni sampai bulan Agustus. Yang cukup disayangkan dari keduanya adalah jarak lokasinya yang dapat memakan waktu perjalanan lebih kurang dua jam, hal ini dikarenakan meskipun kita sampai di Stasiun keretanya kita masih harus menaiki bus lagi atau jalan kaki dengan jarak lebih dari satu kilometer dan keribetan lainnya. Next time kalau di beri kesempatan mengunjungi Hokkaido lagi, kedua tempat ini menjadi top list yang pasti masuk dalam itinerary saya.
Jadilah kami menikmati suasana Maruyama Zoo di Hokkaido, dikarenakan Maruyama Zoo baru buka jam 09.30 JST dan lama perjalanan kami dari aerbnb sekitar lebih kurang tiga puluh lima menit maka kami memutuskan untuk mampir sebentar menuju Nijo Market yang lokasinya juga cukup dekat dari Odori Park yang merupakan titik transit untuk menuju Maruyama, Nijo Market ini adalah salah satu pasar tertua di kota Sapporo yang menjual segala macam seafood, perjalanan kami dari aerbnb naik streetcar/tram dari Higashihonganji Mae Station dengan biaya ¥200 (dua ratus Yen) lalu berhenti di Tanuki Koji station lalu lanjut jalan kaki sekitar 550 (lima ratus lima puluh) meter hingga sampai di Nijo Market, ketika sampai sebenarnya suasananya seperti pasar kota di Indonesia cuma memang lebih dibalut dengan theming Jepang, terdapat juga beberapa patung dengan tema nelayan dan penjual ikan, kalian juga bisa lihat berbagai macam seafood yang dijual dengan harganya, berhubung kami pagi sudah biasa makan di Aerbnb jadi disini tujuannya icip-icip beberapa seafood, saya patungan untuk membeli fresh Sea Urchin, Grilled Scallop dan Grilled Oyster harganya sekitar lebih kurang ¥50o (lima ratus Yen) per item. Untuk rasa lumayan lah tapi yang paling berkesan makannya menurut saya sendiri adalah Sea urchinnya, rasanya manis agak amis tapi enak, sehabis makan itu malah jadi penasaran makan kaisen don, di Nijo Market ini sepertinya banyak juga restaurant yang memang menjajakan Kaisen Don, saya sendiri tidak terlalu banyak research mengenai tempat ini jadi kurang tau mana tempat makan yang enak tapi di pasar bagian dalam ada sebuah restaurant kaisendon yang sepertinya terkenal dan pengunjungnya banyak. Setelah mengemil cantik sekalian menambah galeri foto di Handphone akhirnya perjalanan kami lanjutkan menuju Maruyama Zoo.
Dari Nijo Market jalan Odori Station sekitar kurang lebih 400 (empat ratus) meter lalu naik kereta Tozai Line menuju Maruyama Koen Station, di Maruyama Koen Station ini kalau kalian datang akan disambut dengan berbagai corak ubin dengan gambar berbagai macam binatang yang memang menandakan di Station ini dekat dengan Zoo, info menarik mengenai Station ini adalah kalian bisa menemukan Cap Khusus dari Sapporo City Transportation Berau, Tozai Line dengan gambar yupai dan burung hantu di taman, untuk warna capnya sendiri berwarna orange.
Perjalanan dari Maruyama Koen Station sebenarnya ada bus gratis untuk menuju Maruyama Zoo hanya saja ada waktunya yang ternyata saat kami datang bus gratis tersebut baru akan datang sekitar tiga puluh menit lagi, jadi kami memutuskan untuk naik bus nomor 14 karena bus yang datang duluan waktu kami sampai berdasarakan bantuan google maps dan berhenti di Total Ground Zen Maruyama/Sogo Ground Mae Bus Stop yang lokasinya dekat stadion dengan biaya perjalanan ¥210 (dua ratus sepuluh Yen), ingat kalau pakai IC card tap kartunya sebelum masuk atau ambil karcis waktu masuk bagi yang bayar cash. Waktu turun dari Bus stop lanjut jalan menuju Maruyama Park waktu jalan itu awalnya ikuti maps tapi ternyata terdapat jalan singkat masuk lewat pintu samping, tetap stay di jalur yang kamu jalan lurus sampai ketemu pertigaan dekat tempat parkir Maruyama Zoo, lewat bantuan maps kamu pasti disuruh lurus tapi tidak ada zebracross buat nyebrang untuk lanjut perjalanan lurus jadi kamu belok kanan lalu ketemu Zebrocross kamu nyebrang, nah pas nyebrang itu kamu sudah deket sama pintu keluar parkir, masuk dari pintu keluar parkir Maruyama Zoo dan kalian akan menemukan West Gate dari Maruyama Zoo.
Tinggal beli tiket sebesar ¥600 (enam ratus Yen) untuk dewasa dan kami siap mengeksplore Maruyama Zoo, Waktu masuk dari West gate jangan lupa ambil brosur dari Sapporo Maruyama Zoo versi bahasa inggris, kalau kalian lihat waktu buka brosur ada tempat untuk Memorial Stamp Space, cara mendapatkan cap ini ada di pintu masuk dan keluar di West gate ini dengan tinta cap berwarna hitam bergambar muka polar bear dengan tulisan Sapporo Maruyama Zoo, kalian bisa cap stempel itu di kertas yang kalian mau ataupun di brosurnya.
Waktu masuk lewat West Gate kalian dapat melihat beberapa pilihan Exhibit, kalau perjalanan saya diawali dengan di Africa Zone, Hipopotamus and Lion Exhibit meskipun namanya cuma 2 jenis binatang kamu juga bisa liat beberapa binatang lain seperti hyena dan zebra di exhibit ini, waktu keluar dari exhibit ini kamu bisa melihat kandang Jerapah dan burung unta, lalu saya lanjutkan kembali perjalanan saya menuju Polar Exhibit berisi Amur Tiger dan Snow Leopard, Alpine Animals berisi Himalaya Bear dan Red Panda, Tropical Rainforest isinya lumayan banyak antara lain tapir dan monyet. Setelah keluar dari Tropical Rainforest Exhibit, kalian dari jauh dapat melihat banyak orang yang masuk kedalam satu tempat kandang yang besar yang ternyata merupakan Elephant House, dari brosur bahasa inggris yang saya punya si bilangnya masih mau dibangun tetapi ternyata waktu kedatangan saya sudah jadi, setelah dari Elephant House kami memutuskan untuk lanjut makan, didalam Zoo ada beberapa tempat makan salah satunya yang kami pilih adalah Earth Restaurant dengan menu makanan seperti makanan fastfood anak-anak, dari ayam karage, hotdog dan sebagainya, harganya untuk set menunya lebih kurang ¥900 (sembilan ratus Yen) sedangkan untuk minum bisa mengambil air yang disediakan.
Setelah makan siang kami lanjut lagi perjalanannya menuju General water Bird Exhibit dimana kalian bisa melihat penguin kecil juga pelikan, lalu saya langdung jalan menuju Bears of the World House, yang seinget saya banyak saya lihat polar bear secara lebih dekat kalau beruntung kamu bisa lihat polar bear berenang gembira di kolam. Dari tempat tersebut kamu akan diantar ke tempat yang menjadi atraksi utama dari kebun binatang ini yaitu Polar Bear Museum, untuk masuk ketempat ini terdapat papan penunjuk untuk masuk di pintu belakang jalannya sedikit menanjak tapi jalannya landai, ketika sudah sampai kalian sampai di lantai atas museum ini yang ternyata kandang dan kolam besar yang berisi Polar Bear, selain Polar Bear kamu juga dapat melihat Seal/Anjing Laut, dari lantai atas kamu bisa turun satu lantai untuk melihat akuarium yang sebenarnya bagian bawah dari kolam kandang yang diatas, jadi ketika Polar Bear atau Seal lagi berenang menyelam kamu dapat melihatnya dari lantai satu ini, yang terdapat juga lorong kaca seperti di akuarium untuk melihat Polar Bear/Seal yang lewat.
Setelah menikmati melihat Polar Bear dari kandang dan akuarium, kami melanjutkan perjalanan kami melihat Brown Bear Exhibit, yang merupakan beruang khas dari Hokkaido, didekat sini saya beristirahat karena terdapat tempat duduk melingkar dekat sini sambil menikmati suasana dan juga menunggu beberapa orang yang masih menikmati Polar Bear Museum, setelah sekian lama masi tidak ketemu juga akhirnya saya melihat ke Ezo Deer/Wolf Exhibit untuk bangunannya jadi satu sebelah kanan kandang Wolf sebelah kiri Kandang Ezo Deer, setelah mengunjungi exhibit ini kami memutuskan untuk segera kembali ke Aerbnb kami karena cuaca yang sudah mendung dan kemungkinan hujan, maklum tidak semua dari kami membawa payung di hari itu karena waktu pagi masih cerah.
Kesimpulannya dari berkunjung ke Maruyama Zoo ini meskipun bisa dibilang kebun binatangnya kecil tapi cukup banyak variasi binatangnya, untuk displaynya sangat bagus karena setiap binatang punya dua macam kandang yaitu kandang luar untuk main dan kandang dalam yang biasanya digunakan untuk tidur, berbeda dengan Zoo yang pernah saya datangi di Indonesia, kita biasanya hanya dapat melihat binatang di kandang luarnya saja, disini kita dapat melihat binatang dari kandang luar dan juga dalam, untuk perawatannya sendiri cukup bersih bersih tapi waktu saya datang si kolam kandang indoor Kuda Nilnya lagi kotor dan bau, ya mungkin lagi mau dibersihkan. Masih banyak juga beberapa exhibit yang tidak saya datangi seperti Bird of Prey House, Petting Zoo, Owl and Falconry Forest, Kangaroo House, Ape House, Reptile and Amphibian House, Chimpanzee House dan Monkey House. Menurut saya udah keren banget apalagi dengan biaya masuk sebesar lebih kurang Rp 80.000,- (delapan puluh ribu Rupiah) saja bisa seharian. Ditambah dideket Zoo ini ada Maruyama Shrine dan Park yang bisa dikunjungi hanya saja karena waktu saya datang hujan jadi saya tidak melanjutkan perjalanan ke kedua tempat tersebut.
Untuk jalan pulangnya saya keluar lagi dari West Gate Maruyama Zoo, ingat tempat tadi pagi saat datang masuk dari pintu keluar parkir? nah di seberang pintu keluar tersebut terdapat JR Maruyama Zoo West Gate Bus Stop dari situ kita tinggal tunggu ada bus nomor 15 yang akan mengantarkan kita ke Maruyama Koen Station dengan biaya ¥210 (dua ratus sepuluh Yen), waktu saya menunggu bus ini ada pengalaman yang tidak bisa saya lupakan, yaitu waktu saya dan rombongan menunggu busnya datanglah segerombolan anak TK yang baru selesai bertamasya dari Maruyama Zoo. Saat bus datang di Bus Stop tersebut, anak-anak TK tersebut tidak maen asal masuk kedalam bus melainkan menunggu kami yang sudah terlebih dahulu menunggu di Bus Stop, Plak tamparan yang cukup keras bagi kalian yang suka nyerobot atau karena berada lebih dekat dengan bus merasa punya hak masuk duluan. Untuk itu saya acungi jempol adik-adik dari Jepang tersebut.
Sesampainya di Maruyama Koen Station kami langsung melanjutkan perjalanan kami balik ke Aerbnb, untungnya Maruyama Koen Station, untuk Bus Stopya ini masi bisa dimasuki karena ada penutupnya, sedangkan untuk Train Stationnya lokasinya ada di lantai dasar Bus Stopnya. Jadi kalau sudah sampau di Bus Stopnya pasti tidak kehujanan untuk menuju Stationnya. Lalu kami menuju Nishi Juitchome Station dengan biaya ¥210 (dua ratus sepuluh Yen) lalu melanjutkan perjalanan menggunakan tram/streetcar, dengan jalan lebih kurang 180 (seratus delapan puluh) meter menuju Chuokuyakusho Mae Station dan seperti biasa dengan biaya ¥200 (dua ratus Yen) perjalanan kami berlanjut menuju Higashihonganji Mae Station dan setelah dari situ tingga jalan kaki hingga sampai di aerbnb kami. Anehnya waktu di Nishi Juitchome Station hujannya sudah berhenti sehingga ya sudah kami balik saja sudah setengah jalan balik soalnya.
Setelah beristirahat akhirnya kami memutuskan untuk pergi makan malam, karena bingung mau makan apa akhirnya kami jalan saja menuju Susukino, setelah berpikir akhirnya kami memutuskan untuk memakan salah satu menu yang patut dicoba di Hokkaido yaitu Jingisukan atau Genghis Khan yang berupa daging domba yang dibakar, awalnya saya menuju restaurant Daruma Main Shop sesuai dengan panduan google maps tapi akhirnya kami masuk ke Restaurant Daruma 5 . 5 Store, setelah mengantri cukup lama akhirnya kami dapat menikmati Jingisukan bersama dengan segelas beer, untuk rasa si lumayan tergantung bagaimana kita makannya, lebih enak makan daging dombanya sama bawang bombai yang juga dibakar bersama, dicocol saosnya enak, yang penting jangan kegosongan saja dagingnya, apalagi ditambah segelas beer dingin. Waktu saya makan disini diawal pemesanan kalian diwajibkan untuk satu orang memesan satu porsi daging pilihan, apabila kalian berlima datang makan maka harus pesan lima porsi di awal tidak bisa pesen empat porsi dulu nanti baru tambah, yah sekalipun pasti nambah juga tapi tidak bisa. Di restaurant ini saat masuk terdapat loker yang menyimpan barang-barang kalian agar lebih mudah makannya karena tempatnya cukup berdempetan dengan orang yang lain. Kata salah satu keluarga saya dibanding Restaurant Daruma 5 . 5 Store katanya lebih enak yang Sapporo Genghis Khan (Main Shop), kalau saya sih belum mencoba untuk di Sapporo Genghis Khan (Main Shop), next time kita coba lagi, amin.
Oh iya di daerah Susukino ini juga ada Naruto Kitchen yang juga sebelas dua belas sama Naruto Honten Main Shop yang ada di Otaru karena punya logo ayam yang sama, jadi kalau kalian tidak sempat coba untuk ke Otaru bisa kalian coba di Naruto Kitchen ini.
Setelah cukup kenyang dengan Jingisukan kami bersiap kembali ke aerbnb dengan berjalan kaki dan menghabiskan malam terakhir kami di Sapporo dengan beristirahat sekaligus packing untuk kepergian kami menuju tempat liburan selanjutnya.
Tetapi ternyata waktu malam hari kira-kira pukul 21.00 JST saya dan beberapa orang memutuskan untuk menikmati ramen di udara malam yang dingin, awalnya kami berencana makan kembali di Ramen Shingen tapi ternyata jam segitu antriannya lebih rame dibanding tadi sore saat kami kembali dari makan jingisukan, memang lebih baik untuk makan Ramen Shingen saya asarankan untuk makan pada sore hari sebelum jam orang pulang kantor sekitar jam 4 atau 5 sore. Karena kami semua lagi males ngantri maka kami pergi mencari ramen yang lain, pada saat kami tinggal di aerbnb kami di Sapporo, pihak yang menyewakan tempatnya memberi satu buah pdf yang berisi beberapa tempat restaurant yang yang didekat aerbnb kami, salah satu pilihannya adalah Ebisoba Ichigen yang entah kenapa tutup saat kedatangan kami di Sapporo, sehingga kami memilih Arata Ramen yang lokasinya dekat dengan Higashihonganji Mae Station yang memang biasa kami lewati. Waktu makan disini saya sendiri kurang tau spesialisasi makanan disini apalagi reviewnya di TripAdv juga hanya dalam bahasa jepang yang ditranslate seadanya, menu yang banyak dipesan adalah Yukkejan Ramen yang entah kenapa waktu baca tulisan itu otak saya koneknya sama YukGaeJang yang merupakan Spicy Beef Stewnya korea dan benar saja ternyata ramen ini memang manjadi acuan untuk makan-makanan korea di Hokkaido. Dikarenakan kendala bahasa untuk memesan jadinya saya memesan dengan cara menunjuk gambar yang tersedia di menu, itupun gambarnya hanya ada dipinggir menu dan tidak menunjukkan namanya, biar berbeda jadi saya pesan ramen yang kuah kuning, kuah merah dan kuah hitam juga gyoza sambil menunggu ramen dibuat maka barulah saya mencari tahu, yang terlihat ramen kuah kuning adalah miso ramen dengan harga ¥780 (tujuh ratus delapan puluh Yen), ramen kuah merah itu yukkejan ramen dengan harga ¥880 (delapan ratus delapan puluh Yen) dan ramen hitam adalah special spicy black miso ramen dengan harga ¥880 (delapan ratus delapan puluh Yen). Saya sendiri dari semuanya paling suka special spicy black miso ramennya karena rasa kuahnya yang kental, tapi karena kental menjadikan rasa kuahnya agak sedikit asin bagi sebagian orang. Tapi worthed lah untuk menjadi santapan penutup malam terakhir kami di Sapporo.
Setelah beristirahat dan mempersiapkan diri untuk beres-beres akhirnya tibalah waktunya kami akan meninggalkan Sapporo, Hokkaido, jadwal penerbangan kami untuk menuju tempat selanjutnya adalah pukul 12.30 JST, sehingga jam 09.30 JST kami melakukan check out dari Aerbnb kami lalu segera menuju Sapporo Station. Di hari ini lah saya akhirnya naik taksi pertama kali di Jepang, perjalanan naik taksi jepang ini kami lakukan dari Aerbnb kami menuju Sapporo Station, satu taksi bisa muat empat orang beserta barang bawaan kami dengan harga ¥1900 (seribu sembilan Yen). Tentu dengan melihat harga segitu bisa kita bilang mahal tapi ternyata tidak juga kalau saya pikir-pikir, biasa perjalanan kami dari aerbnb ke Sapporo Station memakan biaya sebesar ¥410 (empat ratus sepuluh Yen) per orang ditambah sedikit jalan dan naik atau turun tangga. Sedangkan harga taksi yang sudah disebutkan kami bagi empat karena dinaiki oleh empat orang sehingga perorangnya seharga ¥475 (empat ratus tujuh puluh lima Yen), berarti dengan perbedaan harga ¥65 (enam puluh lima Yen) kami tidak perlu jalan sambil mendorong koper kami, ditambah kami juga tidak perlu berdesak-desakan karena kami satu grup kami banyak sekali orangnya. Jadi disituasi dan kondisi yang tepat naik taksi bisa menjadi alternatif yang tepat.
Sesampainya kami di Sapporo Station sebelum melanjutkan perjalanan kami membeli cheese tart di Kinotoya Bake, sebenarnya saya kurang tau kalau toko ini cukup terkenal tapi saya, padahal youtuber yang memberikan saya info tentang naruto otaru chicken juga membahas tentang Cheese tart di Kinotoya Bake, secara rasa cheese tart ini tidak manis dan lumayan renyah, mungkin cocok bagi kalian yang kurang suka makanan manis. Enak tapi saya lebih prefer cheese tart yang ada di Mall Jakarta, mungkin karena terbiasa dengan cheese tart yang rasanya manis asin kejunya nampol jadi cheese tart Kinotoya Bake tidak sesuai ekspetasi saya waktu itu.
Perjalanan kami dari Sapporo Station menuju New Chitose Airport menggunakan JR Rapid Airport dengan biaya sebesar ¥1680 (seribu enam ratus delapan puluh Yen) dengan waktu lebih kurang tiga puluh delapan menit sampailah saya di Airport, setelah melakukan Check in di counter ANA, kami sedikit berpisah untuk membeli makan, makanan yang kami beli akhirnya jatuh ke Tashikaga Ramen di Hokkaido Ramen Dojo, Ramen yang saya pilih adalah Grilled Charsiu Pork Miso Ramen seharga ¥900 (sembilan ratus Yen), rasanya enak, saya sendiri suka dengan kuah ramennya. Di Ramen Dojo ini sebenarnya banyak sekali pilihan ramennya hanya saja waktu itu Tashikaga Ramen yang dipilih dikarenakan review yang lumayan bagus untuk branchnya yang di Ramen Alley (yang tidak saya kunjungi), tapi banyak juga Ramen lain yang juga cukup terkenal kalau meliat review di TripAdv.
Lembar perjalanan kami di Hokkaido Prefecture berakhir dan melanjutkan lembar baru perjalanan liburan kami di Akita Prefecture. Go Go Sing~
つづく

