Sunday, December 29, 2019

[SHARE] Persiapan "Trip To Japan"

Hola Yeorobun! Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan pengalaman liburan dan negara yang menjadi tujuan saya adalah JEPANG. Awalnya kesempatan pergi jalan-jalan ke luar negeri datang tidak terduga, tiba-tiba saya diajak untuk pergi keluar negeri pada saat promo pembelian tiket, rasa khawatir dan senang meliputi saat dilakukan pembelian tiket, hal tersebut salah satunya dikarenakan ini baru pertama kalinya pergi ke luar negeri yang cukup jauh, maklum pengalaman saya hanya sebatas ikut travel agent ke Singapore, Malaysia dan Phuket.

Meskipun cukup khawatir tapi rasa bergairah karena akan liburan ke Jepang mengalahkan semuanya, saya sendiri mulai melakukan berbagai riset untuk melakukan pembuatan rencana perlanan untuk ke Jepang, oleh karena itu saya juga ingin membagikan kepada kalian mengenai langkah-langkah yang saya lakukan dalam persiapan pergi ke Jepang. 

Btw Informasi yang saya bagikan kali ini memang lebih fokus untuk tujuan liburan ke Jepang tapi kalian bisa juga menggunakannya untuk negara lain yang akan kalian tuju.
 
Sebelum melakukan pemesanan pesawat atau hotel, lebih baik untuk mengawali semuanya dengan membuat garis besar perjalanan anda, dimana terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut :


- Negara tujuan = Jepang
Tanggal kepergian dan kepulangan
*Usahakan membuat beberapa variasi tanggal liburan anda, perhatikan biasanya karena apabila melakukan pembelian tiket promo biasanya terdapat block date atau tanggal yang tidak dapat dipilih untuk pembelian tiket penerbangan dengan promo*
Berapa lama menetap disana
*paling lama menetap di Jepang adalah 15 hari bagi pemegang visa waiver e-passport*
Kota mana saja yang akan dituju
 *dapat memepengaruhi biaya pesawat dan pemilihan hotel*
Berapa orang yang ikut berpergian
*dapat mempengaruhi banyak kamar yang dapat dipesan dan pembagian limit Credit Card*
Berapa banyak Credit Card yang dapat dipakai
*Credit Card sangat berguna untuk kepentingan pembelian tiket pesawat, hotel atau pesan tiket untuk hiburan, siapa tau terdapat limit kredit sehingga dibutuhkan lebih dari satu Credit Card* 

Setelah Garis Besar Perjalanan anda telah ada barulah dimulai persiapan awal untuk melakukan perjalanan ke Jepang. Hal yang paling penting untuk pertama kali dicari adalah mencari tiket pesawat untuk perjalanan pergi dan pulang karena tiket ini merupakan biaya yang cukup besar dalam perjalanan keluar negeri.
 
Pembelian tiket pesawat murah biasanya didapat pada saat Travel fair atau Promo online maskapai penerbangan/agen online penjualan tiket (seperti TravelOK), oleh karena itu rajin-rajinlah kita mencari kapan terdapatnya travel fair dan promo online maskapai penerbangan/agen online penjualan tiket. Info tersebut biasanya tersebar luas di media cetak, media online, juga media sosial.

Untuk Travel Fair biasanya antrian mulai banyak pada saat pagi hari, jadi lebih baik datang duluan untuk mengunjungi Travel Fair karena biasa ada kuota pembelian tiket promo tersebut, sedangkan untuk promo online perhatikan syarat dan ketentuan yang diberikan masing-masing penyedia jasa online tersebut, seperti TravelOK biasanya pemesanan tiket promo melalui applikasi di smartphone dan agar dapat menggunakan promo lebih baik untuk satu orang membuat satu ID, jadi dapat diskonnya bisa lebih banyak, selama syarat dan ketentuan promonya terpenuhi.

Untuk Pemesanan pesawat menuju Jepang lebih baik untuk memesan tiket direct flight/sampai langsung di Jepang atau 1 kali transit, untuk direct flight memang lebih mahal tapi dapat dibilang menghemat waktu dan kita dapat menghabiskan waktu jalan-jalan di Jepangnya langsung makanya promo haruslah dikejar. 

Namun apabila budget penerbangan tidak mencukupi boleh saja dipilih yang 1 kali transit. Dengan catatan flight yang akan kamu pesan harus sudah include Bagasi, karena banyak penerbangan murah sekarang tidak menyertakan fasilitas bagasi sehingga akan menambah pengeluran lagi. 

Pengalaman Saya untuk memesan tiket ke Jepang adalah dengan melakukan booking online di website maskapai penerbangan GAI sehubungan dengan adanya GAI Online Travel Fair (GOTF) 2018 dengan tiket pesawat Jakarta (CGK) - Tokyo Haneda (HND) Pulang Pergi (PP) sebesar lebih kurang Rp 5.200.000,- (lima juta dua ratus ribu Rupiah), jikalau kalian dapat penerbangan dengan harga yang lebih murah selamat hoki anda mujur. Pemesanan tiket ini dilakukan 11 bulan sebelum tanggal kepergian yang direncanakan, saya sendiri kurang tau apakah hal ini cukup tepat, tapi selagi ada promo lebih baik manfaatkan selama masi ada, daripada menyesal dikemudian hari apabila kelewatan promo tersebut.

Pemesanan tiket sudah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah mencari penginapan, dari Garis Besar Perjalanan yang telah anda buat maka mulailah mencari penginapan tempat anda beristirahat di Jepang, untuk penginapan sendiri sebenarnya banyak variasinya. Hal yang mudah adalah dengan browsing di internet mengenai hotel di kota yang akan kamu mau jadikan basecamp di Jepang, untuk pilihannya sendiri biasanya para traveler memilih di Shinjuku District atau Asakusa District. Untuk pemilihan tempat penginapan terbagi menjadi 2 apakah mau bermalam di rumah/apartemen via ARbnb atau bermalam di hotel. menurut saya lebih baik untuk mempertimbangkan harga dan kelebihan dari kedua pilihan tersebut.

Kelebihan Rumah/Apartemen ARbnb : 


- Rumah/Apartemen biasa full furnished, yaitu ada akses untuk memasak (Kompor, Microwave/Oven, Kulkas, Panci, Piring, Alat Makan) dan mencuci (Mesin Cuci, Pengering, Strika Uap) 
yang berarti kita dapat menghemat biaya makan dan mengurangi jumlah pakaian yang dibawa, ditambah akan lebih banyak space untuk omiyage/oleh-oleh maupun barang titipan JasTip;
- tempat tidur bisa dibilang lebih besar atau apabila kekecilan bisanya dapat diatur agar muat lebih banyak, karena biasanya pemakai jasa ini adalah para turis.

Kelebihan Hotel :

- lokasi biasa lebih dekat dengan stasiun besar, karena biasa dipilih karena nilai kenyamanannya ditambah ada fasilitas lain yang disediakan seperti makan pagi atau onsen gratis di beberapa hotel.


Berdasarkan pengalaman saya pada waktu 2019 harga untuk tinggal di ARbnb lebih murah dibandingkan dengan hotel, dengan perbandingan 2 : 3 untuk jumlah hari yang sama, sehingga total perhitungan per orang, per hari sekitar lebih kurang Rp 500.000,- (lima ratus ribu)/hari. Untuk biaya tempat menginap ini masi dapat dikurangi apabila kalian cermat dengan promo e-commerce. 


Setelah mendapatkan tiket dan tempat menginap selanjutnya dapat kita memikirkan mengenai pembuatan Visa-Waiver Jepang,  bagi kalian yang ingin pergi ke Jepang ingat bahwa untuk pergi ke Jepang tetap dibutuhkan Visa. Tetapi memang pertanggal 1 Desember 2014, pemegang paspor Indonesia dapat melakukan pra-registrasi untuk bebas visa dengan syarat passport sudah berbentuk e-paspor, apabila paspor kamu masih belum dalam bentuk e-paspor maka tetap dilakukan perizinan visa Jepang.


Karena kemudahan ini saya menayarankan lebih baik melakukan pengurusan pembuatan e-paspor, meski cukup susah karena terkadang dibilang blanko e-paspor habis, biaya yang digunakan kurang lebih sama apabila kita menggunakan paspor biasa dan daftar visa Jepang.

Untuk caranya sendiri saat waktu saya mengurus pembuatan e-paspor adalah dengan mendownload applikasi Antrian Paspor di Google Playstore/Apps Store dan melakukan pendaftaran antrian pada kantor imigrasi dan tanggal yang diinginkan.

*Update! nama aplikasi untuk yang bisa kalian coba di tahun 2022 adalah Layanan Paspor Online dan M- Paspor, terdapat kuota perhari untuk perpanjangan paspor yang biasa diupdate hari Jumat, untuk info rajin-rajin juga liat instagram kantor imigrasi terdekat untuk melihat updatenya, sebisa mungkin untuk daftar antrian lewat aplikasi tersrbut, karena kalau datang langsung belum tentu dapat kuota untuk pembuatan e-paspor*

Setelah mendapatkan antrian pada tanggal dan jam yang telah dipilih maka tinggal datang menuju kantor imigrasi pada hari dan tanggal yang disetujui, disarankan utnuk datang sepagi mungkin karena ada antrian lagi di kantor imigrasi. Apabila sudah berhasil input data di kantor imigrasi dan membayar biaya pembuatan maka tinggal menunggu 7-10 hari kerja sampai e-paspor dapat diambil. Biaya pembuatan e-paspor sendiri adalah Rp 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu Rupiah).

e-Paspor sudah ditangan saatnya mengurus visa waiver jepang, bagi pemegang e-paspor pengurusan ini sangatlah mudah dan cepat jika dibandingkan dengan pembuatan e-paspor, hal pertama yang dilakukan adalah dengan mendatangi Kedutaan Besar Jepang yang berlokasi di Jalah Mohhamad Husni Thamrin (M.H. Thamrin) nomor 24, Jakarta Pusat yang lokasinya sangat dekat dari Plaza Indonesia, bagi pengguna MRT dapat turun di stasiun bundaran HI. 

Pada saat datang ke Kedutaan Besar Jepang dengan membawa e-passport asli dan print formulir pendaftaran (formulir dapat di download dengan mengunjungi https://www.id.emb-japan.go.jp/visa_waiver2018.html), sesampainya dikedutaan jepang, kalian tinggal mengambil nomor antrian dan mengisi form bukti penerimaan dokumen. Setalah data berhasil dimasukkan maka tinggal menunggu apakah visa waiver akan diberikan, apabila visa waiver tidak diberikan maka kalian harus mengurus Visa Jepang biasa di Japan Visa Application Centre di Lotte Shoping Avenue. Mengenai Jangka Waktu proses Visa Waiver adalah 2 (dua) hari (hasil proses diserahkan hari berikutnya) dengan biaya gratis. Untuk visa waiver ini sendiri dibatasi durasi kunjungan Jepang sebanyak 15 (lima belas) hari.

Setelah Pesawat, Hotel dan Visa sudah aman, hal yang perlu dipersiapkan sebelum kunjungan anda ke Jepang adalah Tiket Transportasi, Tiket Hiburan dan Internet.

TIKET TRANSPORTASI 

Yang dimaksud dalam hal ini adalah Japan Rail Pass (JR Pass), JR Pass ini hanya dapat dibeli oleh turis yang datang ke Jepang, sistemnya bayar sejumlah uang sesuai dengan waktu yang diinginkan, yang akan ditukarkan dengan Pass yang dapat ditunjukkan dan digunakan di seluruh Kereta, shinkansen, bus atau feri yang dioperasikan oleh Perusahaan JR Group *terdapat beberapa pengecualian*.

Pass ini sangat berguna dan menguntungkan apabila kalian akan memakai setia memakai bus, kereta, shinkansen melebihi harga tiket JR Passnya sendiri, untuk harga JR Pass 7 (tujuh) hari lebih kurang ¥29.650 (dua puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh Yen) atau sekitar Rp 3.700.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu Rupiah).

Untuk pertimbangan pembelian JR Pass haruslah kita melihat kekurangan dari pembelian JR Pass ini, JR Pass sangat menguntungkan untuk penggunaan pada pembelian shinkansen dengan reserved seat, sebagai contohnya untuk pembeliannya shinkansen menuju nagoya saja kurang lebih ¥11.000 (sebelas ribu Yen), untuk PP jadi tinggal harganya tinggal dikali 2 dan harganya sudah hampir sama dengan harga JR Pass. 

Sedangkan untuk kalian yang tidak membeli tiket shinkansen reserved seat dan hanya berkeliling kota Tokyo, sepertinya pembilan JR Pass bisa jadi pengeluaran yang berlebihan, ditambah penyedia sarana transportasi di Tokyo sendiri tidak hanya JR Group, tetapi ada Tokyo Metro dan Toei Subway, yang bisa saja menawarkan stasiun yang lebih dekat dengan hotel atau tujuan destinasi anda.

Contoh apabila kita ingin menuju Tokyo Tower dari Tokyo station kalau melihat data dari google maps, kita akan disuguhkan pilihan untuk menggunakan kereta dari Tokyo Metro, berarti JR Pass tidak dapat dipakai, apabila ingin menggunakan JR Pass, JR Line terdekat dari Tokyo Tower posisinya agak lebih jauh daripada stasiun di Tokyo Metro. Sehingga cukup mengurangi fleksibilitas pemilihan kendaraan di kota Tokyo sendiri karena penyedia kereta tidak hanya JR tetapi ada Metro Subway dan Toei, yang dimana bisa saja dari hotel atau tempat yang sedang anda tuju sebenarnya lebih mudah menggunakan kereta Tokyo Metro atau Toei Subway, yang bisa saja menyusahkan kalian karena artinya kalau anda berpegang teguh untuk menggunakan JR line agar tidak terlalu rugi membeli JR Pass, anda akan menggunakan waktu anda untuk berjalan menuju stasiun. 

Apabila ternyata JR Pass tidak cocok untuk anda lebih baik anda membeli IC Card pada saat anda berada di Stasiun, IC Card ini sangat memudahkan kita untuk menggunakan transportasi di Jepang, kalau di Indonesia bisa dibilang mirip dengan plash, e-money, tinggal tap-tap aja, gampang, apabila ditengah jalan anda berubah haluan, anda tinggal pindah dan berpaling tanpa memusingkan gonta ganti tiket. IC Card di tokyo biasanya antara SUICA dan PASMO, pada dasarnya kedua IC Card ini sama saja karena hanya berbeda perusahaan yang menerbitkannya. 


TIKET HIBURAN


Pergi jalan-jalan ke Jepang tentu saja kita ingin merasakan pengalaman berbeda dengan mengunjungi berbagai macam destinasi tempat yang menyenangkan, bisa saja dengan mengunjungi Universal Studio Japan (USJ), Disney Land, Disney Sea atau berbagai tempat lain yang sesuai dengan rencacan perjalanan kamu. Yang tentunya dengan memesan tiket terlebih dahulu dapat mengurangi waktu antrian pembelian tiket atraksi di Jepang. Terutama untuk tempat seperti USJ, Disneyland atau Disney Sea apabila sedang ramai-ramainya mereka bisa berhenti menjual tiket masuk on the spot karena kapasitas taman rekreasi tersebut sudah penuh. Carilah tiket yang kalian inginkan diberbagai jasa pembelian tiket online sesuai dengan diskon yang sedang berlangsung. 

Untuk Biaya Disneyland/ Disney Sea untuk satu orang dewasa lebih kurang Rp 975.000,- (sembilan ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah)/hari, sedangkan biaya Universal Studio Japan utnuk satu orang dewasa kurang lebih Rp 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu Rupiah)/hari - Low Season, Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu Rupiah)/hari - High Season, apabila ada tambahan express pass sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu Rupiah)/orang/hari


INTERNET


Koneksi internet menurut saya si sangat dibutuhkan apalagi sedang berada di negara orang, karena kemajuan teknologi dapat membantu saya dalam menjalankan perjalanan ini, bisa sebagai pencari arah dan jalan terbaik, translate bahasa yang tidak dimengerti, menghubungi keluarga/teman ingin mengajak ketemuan, tidak lupa termasuk update status di media sosial. Untuk koneksi internet sendiri terdapat dua pilihan yaitu dengan membeli modem wifi atau membeli SIM card data.

Modem Wifi lebih kurang Rp 60.000,- (enam puluh ribu Rupiah)/hari

(+) Dapat Digunakan banyak orang dengan internet stabil apabila digunakan banyak orang, penggunaan wifi dapat disesuaikan harinya. Harga lebih murah karena dengan tujuan utama dipakai secara bersama-sama.
(-) Wifi mengikuti modem apabila terpisah jauh dengan pemegang modem tidak dapat gunakan wifi, harus siap siaga charger modem wifi apabila baterai habis, bawaan menjadi tambah modem, biasanya terdapat uang deposit untuk penyewaan dan akan dikembalikan apabila modem dikembalikan ke tempat penyewa.

Sim Card lebih kurang Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu)/7 hari - SOFT BANK

              lebih kurang Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu)/7 hari - DOCOMO
(+) Internet data dapat digunakan dihandphone sendiri tanpa harus mengkhawatirkan yang lain, bawaan dan yang harus dicharge cukup handphonenya saja, dapat digunakan thetering.
(-) Harga lebih mahal karena dibebankan untuk perorangan, penggunaan baterai handphone bisa cepat habis apabila melakukan thetering, ada beberapa sim card yang kurang cocok di thetering

Untuk perjalanan saya waktu ke Jepang, saya menggunakan sim card karena ada kemungkinan saya akan pergi jalan sendiri pisah dari teman/keluarga saya, saya juga kurang tau mengenai bagusan Softbank atau Docomo, kebetulan untuk saya pergi ke Jepang untuk jangka waktu 14 hari, saya pesan simcard dengan paketan unlimited 16 hari dengan internet dari DOCOMO sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu Rupiah), harga ini dapat berkurang apabila ada promo di tempat belanja online kamu. Untuk pembelian simcard langsung di Jepangnya juga tidak terlalu berbeda jauh harganya kurang lebih sama, tapi kalau mau hemat kenapa tidak langsung dibeli di Indonesia sehingga ketika sampai di Bandara dapat langsung dipakai.


UANG TUNAI

Jepang sebagai masyarakat yang masih menggunakan uang tunai maka persiapkanlah Yen sebagai mata uang anda untuk melaksanakan berbagai transaksi pada saat di Jepang, pada saat kepergian saya ke Jepang tahun 2019 sendiri dengan rate ¥1 (satu Yen) = Rp 130,- (seratus tiga puluh Rupiah), rate tersebut adalah rate terendah sebelum kepergian pada pertengahan bulan 2019 dengan catatan ditukar di Money Changer salah satu Mall di Indonesia. Rate tersebut sebenarnya lebih murah pada saat liat di updetan kurs via websitenya tapi pada saat transaksi nanti harganya cukup berbeda. 

Kalau bisa pembelian mata uang asing juga tidak dilakukan pada masa liburan sekolah berdampak pada harga ratenya bisa dibilang sangat naik, hingga menyentuh ¥1 (satu Yen) = Rp 133,5 (seratus tiga puluh tiga koma lima Rupiah), Tetapi apa mau dikata karena uang tabungan baru kembali terkumpul pada saat beberapa minggu sebelum kepergian maka mau tidak mau ditukarlah Rupiah-Rupiah dengan rate yang cukup tinggi. Moral dari pembelian Yen ini kalau bisa pembelian Yen dilakukan jauh-jauh hari dan diluar tanggal orang-orang liburan. 

Tapi jangan juga takut kalau kehabisan Yen di Jepang karena kalian bisa juga mengambil Yen di mesin ATM di Jepang dengan menggunakan debit visa kalian, saya menariknya dari ATM 7-11, untuk setiap penarikan ATM akan ada biaya sebesar Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu Rupiah) dan waktu saya melakukan pengambilan uang di ATM ratenya dibilang cukup baik, lebih kurang di Rp 131,- (seratus tiga puluh satu Yen) yang mana lebih bagus dibanding pembelian Yen saya waktu detik-detik akhir keberangkatan saya.

RENCANA PERJALANAN

Kalian sudah tau mau mengunjungi apa setelah riset dan berdiskusi dengan teman perjalanan kalian maka susunlah keinginan tersebut dalam sebuah kerangka rencana perjalanan perhari, perhitungkan juga jangka waktu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, cocokanlah rencana perjalanan dengan jadwal kereta yang akan di booking.

Sedangkan untuk tempat yang dituju lihat terlebih dahulu apakah buka pada hari tersebut, FYI sepengalaman saya banyak tempat yang tutup di hari Senin, berdasarkan hal itu saya cukup menyarankan hari kalian pindah dari satu prefektur yang cukup jauh dilakukan pada hari Senin.

Untuk tempat wisata yang dituju sendiri saya menyarankan sehari  pergi kedua tempat saja kecuali ada satu tempat yang punya banyak tempat wisata yang sangat berdekatan. Pembagiannya biasanya tempat 1 - makan siang - tempat 2 - istirahat - makan malam - tempat 3 (biasa cari untuk belanja sekitar hotel/cari tempat cuci baju, melipir cari midnight snack juga bisa).

Sisanya tinggal kita pasrahkan saja pada Tuhan.

Menunggu...
adalah hal yang bisa dibilang susah dilakukan mengingat excitement saya tentang pergi ke Jepang sangat tinggi dari saat mulai melakukan pembelian tiket pesawat juga penginapan. setelah waktu berjalan dengan lambat akhirnya hari yang ditunggu-tunggupun tiba, LET THE JOURNEY BEGIN.!!

Thursday, December 5, 2019

[TRAVELRY] Tanjung Lesung Trip

Liburan menjadi salah satu moment yang sangat ditunggu-tunggu bagi orang yang sedang sekolah maupun bekerja, hari-hari dimana kita dapat melakukan segala macam kegiatan yang tidak dapat dilakukan di hari biasa, mulai tidur dikamar seharian sambil nonton berbagai film, main game di konsole kesayangan atau bisa juga jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat. Saya sebagai orang yang suka berliuk2 di kamar seharian dalam waktu lama, kadang ada rasa penat juga kalo kebanyakan dikamar ingin ngerasain suasana yang berbeda meski akhirnya akan berleha-leha juga dikamar. Setelah mencari dari beberapa refrensi dan cerita dari teman-teman, saya memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan saya di Pantai Tanjung Lesung berlokasi di Kabupaten Pandeglang.

Tanjung Lesung dimana itu? banyak orang mungkin tidak terlalu mengenal tempat ini, karena kalau pantai yang ada didekat-dekat kota Jakarta, pada umumnya akan lebih familiar dengan pantai anyer atau pantai carita. Tanjung Lesung sendiri lokasinya masih berdekatan dengan kedua pantai tersebut tapi memang secara jarak lebih jauh dibandingkan kedua pantai tersebut dari Jakarta. Tanjung Lesung berada di Propinsi Banten, Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Panimbang.


Sebelum bercerita pengalaman saya, mari kita mengenal Tanjung Lesung lebih jauh, Tanjung Lesung pada tahun 2015, lebih tepatnya tanggal 23 Pebruari 2015 telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diresmikan oleh Presiden ketujuh kita, Pak Joko Widodo dan menjadikan tanjung lesung sebagai kawasan pariwisata bagi Propinsi Banten. Perjalanan dapat ditempuh melalui darat, dimana kita dapat langsung menggunakan jalan bebas hambatan (TOL) di daerah Banten. untuk sampai tahun 2019 ini kita dapat menggunakan TOL dari Jakarta menuju Merak lalu turun di pintu keluar Tol Serang Timur kemudian melanjutkan dengan jalan biasa sampai ke Tanjung Lesung.

Selain lewat jalur yang telah disebut, ada alternatif lain, yaitu akan dibangun Jalan Bebas Hambatan Tol dari Serang menuju Panimbang, yang tentunya sangat memudahkan akses kita menuju Tanjung Lesung tanpa hari keluar dari tol dan pembangunan tol ini juga merupakan pembangunan tol yang diprioritaskan untuk dibuat oleh pemerintah, per September 2019 ini sudah jadi kurang lebih setengah, semoga pembangunan tol ini dapat selesai dikerjakan. Karena kalau ada tol ini sangat memudahkan akses dari Jakarta menuju Ujung Barat Banten.

Untuk pengguna transportasi umum, dapat menggunakan Bus yang menawarkan perjalanan menuju terminal terakhir terminal Labuan, nanti dari Labuan dapat menggunakan angkot untuk melanjutkan perjalanan ke Tanjung Lesung. Bagi Kalian yang berada dari luar daerah juga aksesnya mudah karena ada Bus Damri langsung dari Bandara dapat langsung ke Kota Pandeglang, yang nanti dapat dilanjutkan lagi menggunakan angkot/bus ke Tanjung Lesung.


Langsung saja saya akan berbagi pengalaman saya menuju Tanjung Lesung, pertama kali menginjakkan kaki di daerah Tanjung Lesung terjadi pada akhir bulan September 2013, dikarenakan banyak pihak keluarga yang sudah pernah kesana merekomendasikan untuk berlibur kesana, berangkatlah dari Jakarta hari sabtu jam tiga pagi, perjalanannya bisa dibilang cukup lama, menurut keluarga saya perjalanan memakan waktu kurang lebih lima jam dengan menggunakan mobil, ini perjalanannya lewat Tol Merak, keluar di Pintu Serang Timur, untuk waktu tolnya sendiri kurang lebih cuma 2 jam saja, sisanya lewat jalan biasa yang cukup memakan waktu, karena waktu saya kesana masih cukup banyak pembangunan dan perbaikan jalan. Tetapi karena sudah tau akan lama saya tidak melihat jam sama sekali, karena kalau melihat jam terus akan terasa lamanya.

Untuk perjalanannya biar lebih asik saya buat beberapa pemberhentian, biar tidak terlalu berasa lama dalam perjalanan.

Pemberhentian pertama setelah keluar Tol Meraj - Serang Timur carilah Durian Jatohan Haji Arif, bagi penikmat duren boleh juga dicoba tempat ini, beberapa saudara saya sengaja menyempatkan diri singgah disini untuk makan durian disini, Pemberhentian selanjutnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Labuan, menurut saya tempatnya iconic jadi bisa dijadikan titik temu dan orang sekitar mungkin lebih tahu, daerahnya dekat juga dengan Terminal Labuan, bagi kalian yang naik kendaraan umum, terdapat bus dengan tujuan labuan - Xderes (Kalideres) tempat ini sangat dekat dengan terminal Labuan. khusus yang tau lokasi ini dekat juga dengan Kharisma Beach Resort. jalan terus sampailah didaerah panimbang, bagi saya ada satu pit stop hanya saja kurang kelihatan, yaitu Pasar Panimbang, kalo mau gampangnya pas ada jembatan penghubung dibagian kanan kalau dari PLTU ada SPBU kecil khusus solar untuk kapan dan belok kekiri. nah turun jembatan ada pasar, kalo di google maps liat aja Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang yang deket muara sungai, bagi kalian yang punya rencana masak di villa yang kalian sewa tidak ada salahnya mampir ke pasar ini, banyak yang ditawarkan di Pasar Panimbang mulai dari berbagai ikan air asin, cumi-cumi, udang, gurita, bahkan lobster mudah ditemukan, harganya bisa dibilang lebih murah dibandingkan di Jakarta. Kalau kata orang-orang mah, ikan dipasar ini baru mati sekali, dari Kapal langsung dapat dibeli oleh End User. Beberapa saudara saya juga banyak kaget begitu belanja disini karena harganya lebih murah apalagi kalau beli banyak untuk makan rombongan. Karena namanya pasar, yah rajin-rajin juga nawarnya sekalipun beli ikan asin, harga kesepakatan bersama. kekeke.

setelah asik berbelanja untuk dimakan lanjut kita ke pit stop selanjutnya, yaitu Rumah Makan Ade, bukan promosi nih, biasanya saya makan gulai ikan kuah kuning yang pakeaikemangi dan cumi bakarnya *NB jangan bungkus, lebih enak makan ditempat*, saya biasa menggunakan nama rumah makan tersebut sebagai tempat pemberhentian yang cukup strategis, dimana rumah makan ini juga dekat pasar/TPI Panimbang yang kedua, posisinya disebelah kanan jalan kalau dari arah pasar panimbang, dan bersebelahan dengan INDOMARET, spot ini sampai Desember 2016 menjadi spot INDOMARET terdekat dari daerah Tanjung Lesung, jadi biasanya kalau tidak berhenti beli makan di RM. Ade, mampir beli makanan ringan dan minuman dingin di INDOMARET, atau kalau ada bahan-bahan yang kelupaan dibeli dapat belanja di pasar ikan. spot ini juga berada dipertigaan yang memisahkan pengunjung Tanjung Lesung dan pengunjung Pulau Umang. Untuk anda yang ke pulau umang menggunakan mobil silahkan belok kiri lanjut ke jalan raya sawahan, sedangkan saya akan lurus ke jalan raya tanjung lesung. jalan menuju Tanjung Lesung agak sedikit mengecil dari jalan sebelum pertigaan dari jalan raya sawahan, jadi jangan bingung, anda masih berada di jalan yang benar.

Saat masuk ke daerah Tanjung Lesung tentu akan ada pemberitahuan bahwa Tanjung Lesung adalah kawasan KEK, dan mulai saat itulah banyak homestay yang menawarkan berbagai jasa penginapan, yang paling terkenal yaitu Tanjung Lesung Resort, dimana banyak Villa yang ditawarkan untuk disewa juga menawarkan berbagai water sport dan promosi, segera saja kalau ingin tahu searching di google untuk hal tersebut.

Kebetulan karena adanya kenalan keluarga, saya tidak menginap di resort tersebut dan menginap ditempat pemberhentian lain dimana lokasinya lebih jauh dari resort tersebut, jadi di pintu masuk tanjung lesung resort terdapat pertigaan, kalau ke kiri masuk ke kawasan tanjung lesung resort dan kalau kekanan anda akan ke arah sumur, tahun 2013 pas saya datang pertama kali di jalan setelah pertigaan tersebut masih tanah bebatuan juga bergelombang, sehingga untuk melewatinya harus dangat berhati-hati apalagi kalau habis hujan. anehnya saya lebih menemukan indahnya laut saat lewat jalan ini, karena lautnya masih biru dan mencerahkan mata saya. yup the hidden treasure was there. Tidak akan sia-sia melewati susahnya akses yang memang menjadi kendala. itu baru namanya pantai dan laut, sepii....



Sesampainya ditempat singgah, saya langsung menikmati pantai karena memang lokasinya di pinggir pantai, menghilangkan rasa penat dari perkotaan. tempat persinggahan ini pada awalnya hanya terdiri dari satu rumah yang bisa dibilang bungalow versi sederhana.




Perjalanan pertama kali ke Tanjung Lesung menjadi the real vacation, awal saya dirumah saudara yang letaknya diperkampungan, listrik belum ada dan sinyal susah. segala Gadget fix digunakan untuk photo semata, harus hemat baterai biar segalanya bisa diphoto. Jadi bagaimana anda mencari hiburan ? ya pastinya dengan menikmati alam sekitar dan juga mengobrol antar sesama keluarga, Kalau masi terang main dipantai, cari kerang, banyak view photo yang sangat bagus, sambil menunggu sunset dipantai. yang menurut saya juga menjadi nilai plus berlibur di Tanjung Lesung, kalau saat sunset cuacanya cerah, TOP banget dhe langit berwarna orange kuning menemani sambil main air di pantai. Kalau malam lampu Bagan di pantai pencari ikan menerangi pantai seakan-akan ada kota dilaut yang sangat ramai ditambah bulan yang juga terlihat terang benderang. Kalau sekarang listrik sudah masuk sehingga tak perlu takut baterai habis, tinggal nge-charge, tapi kalau dateng sekarang ngerasa aneh fasilitas ini gampang banget lebih enak yang dulu, perjuangan liburannya dapet hasilnya pun sebanding jadi terasa lebih puas. *NB: untuk kalian yang internet geek, ini bukan tempat anda* 

Berikut photo pemandangan di Tanjung Lesung yang saya abadikan.












Dilihat dari pantai yang ada didepan tempat yang saya tinggali memang masih bisa dibilang kurang karna masi banyak terdapatnya karang, tapi jangan khawatir masi banyak pantai menjulang yang menawarkan pantai pasir putihnya yang indah. Tapi sejujurnya banyaknya karang ditempat yang saya tinggali tidak membuat saya kecewa, tetapi kadang menjadi daya tarik lain, salah satunya apabila pagi-pagi laut surut, kita dapat melihat berbagai macam hewan yang biasa tinggal didaerah pinggiran, saya pernah melihat teripang, kepiting, bulu babi bahkan ular laut yang masih kecil, tak hanya hewan saya juga melihat karang muda yang masih empuk belum keras berwarna kuning.

untuk kegiatan sendiri dipantai memang saya kurang banyak lakukan paling hanya sekedar snoarkling dipinggiran pantai dan melihat berbagai ikan kecil, main air disore hari saat matahari sudah tidak terik, selebihnya menikmati dengan tidur dan bantuin yang masak atau cuci piring. harap maklum self service. biar murah. kalau mau dicoba bisa langsung coba tanyakan ke pihak Tanjung Lesung Resort saya rasa mereka banyak menawarkan water sport seperti banyak channel tv dan youtube lakukan, bahkan kalau mau mancing bisa juga menyewa kapal dari tempat homestay yang ada di daerah Tanjung Lesung.

Jadi jangan pernah ingin mencoba datang ke Daerah Tanjung Lesung, carilah sendiri jalanmu untuk menikmati hidupmu.. :)))