Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Hokkaido prefectrure pukul 12.30 JST, akhirnya setalah satu jam mengudara sampailah saya beserta rombongan di Akita Prefecture, perjalanan kami tempuh menggunakan pesawat karena waktu tempuh yang lebih singkat jika dibandingkan dengan naik kereta. Untuk tipe pesawat yang kami gunakan Non-stop De Havilland DHC-8 atau yang lebih dikenal Dash 8, yang dimana merupakan pesawat kecil dengan kedua baling-baling disayap pesawat. Untuk bentuk pesawatnya bisa juga dilihat digambar-gambar berikut atau bisa di search pesawat Dash 8 di gugel.
Sesampainya kami di Akita Airport pukul 13.30 JST, kami langsung mencari bus yang dapat mengantar kami ke hotel tempat kami menginap atau ke arah Akita Station. Di Akita Airport itu sendiri bisa dibilang kecil dan jaraknya cukup jauh dari Akita Station. Biaya perjalanan kami sebesar ¥930 (sembilan ratus tiga puluh Yen) untuk sekali perjalanan per orang menggunakan limousine bus dengan tujuan Akita Station West Entrance, lama perjalanannya naik busnya lebih kurang empat puluh lima menit perjalanan. Untuk beli tiketnya langsung dari ticket machine yang ada di pintu keluar bandara. Sesampainya di Akita Station kami langsung menuju hotel kami yang memang lokasinya tidak jauh dari situ, lalu check-in di hotel yang kami tinggal untuk dua hari yaitu Dormy Inn Akita Natural Hot Spring.
Akhirnya setelah check-in sekitar pukul 15.30 JST kami baru dapat memulai untuk mengeksplore Akita. Sebelum berpergian ke Jepang sebenarnya saya berusaha mencari berbagai tempat yang dapat saya kunjungi di setengah hari ini, tapi karena waktu terpaksa saya harus mengeliminasi beberapa option yang sebenarnya bisa saja saya lakukan, tapi untuk apa kalau tidak menikmati keseluruhan koleksi dan histori dari destinasi yang saya kunjungi. Waktu tutup untuk museum di Akita rata-rata pada pukul 16.00 JST jadi saya hanya punya waktu empat puluh menit. Jika kalian juga ingin menyempatkan diri mengunjungi Akita saya sangat menyarankan untuk mengambil flight dengan keberangkatan yang lebih pagi untuk sampai di akita sehingga kalian dapat mengunjungi beberapa tempat sekaligus.
Karena waktu yang cukup terbatas kami mumutuskan untuk pertama mengunjungi museum terdekat dari hotel yang paling jalan hanya beberapa langkah yaitu Akita Museum of Art, di museum ini menyediakan beberapa karya seni dari beberapa artist. dilantai pertama biasanya kalian bisa melihat beberapa karya yang bisa berubah-ubah tergantung event yang ada di museum tersebut, waktu kunjungan saya kesana saya langsung naik menuju museum yang berada di lantai dua, karena waktu masuk dari pintu utama kami langsung disambut tangga untuk menuju ke lantai dua. Tangganya pun bentuknya cukup unik dan dapat dijadikan spot foto. Sesampainya kalian di lantai dua kalian bisa langsung melihat cafe dan museum shopnya, yang tempatnya keren banget dijadikan tempat kongkow, pemandangannya sangat indah apalagi ada kolam di pinggir cafenya yang tenang dan menampilkan pantulan seperti kaca. Tanpa lama akhirnya saya memutuskan untuk masuk museumnya dengan biaya sebesar ¥310 (tiga ratus sepuluh Yen), Museum dilantai dua ini memang merupakan exhibition untuk karya dari pelukis ternama Tsuguharu Foujita dan lukisan yang sangat keren disana adalah "event of akita", ukuran karyanya sangat besar dan ramai yang memang sangat memancing kalian untuk terus melihat lukisan tersebut. dilantai dua tersebut cukup sedikit koleksinya, untuk koleksi lebih banyak kalian bisa lanjutkan ke museum di lantai tiga yang merupakan beberapa koleksi yang beberapa diantaranya histori karya dari Tsuguharu Foujita.
Untuk review dari museum ini, saya tidak menyarankan bagi kalian yang tidak terlalu suka melihat lukisan-lukisan atau beberapa karya seni lainnya, saya rasa cukup datang ke museum menikmati museum gratisnya jika ingin dan menikmati suasana di cafenya yang keren. Untuk penjelasannya masih rata-rata menggunakan bahasa Jepang dan cukup sedikit informasi dengan bahasa inggris sehingga cukup sulit mengetahui nilai-nilai sejarah dari karyanya, saya sendiri hanya berpedoman pada satu lembar dua halaman penjelasan bahasa inggris garis besar perjalanan dibuatnya Akita Mueseum of Art dan perjalanan kehidupan karir Tsuguharu Foujita sebagai pelukis.
Setelah lebih kurang dua puluh menit selesai dari menikmati museum ini, saya lanjut menikmati beberapa sajian di cafenya sambil menikmati pemandangan di cafenya dan dengan itu saya memutuskan tidak melanjutkan perjalanan saya menuju museum lainnya pada hari itu. Maka dari itu saya akan memberikan beberapa honorable mention untuk museum yang saya ingin datangi, pertama ada Akarenga (Red Brick) Folk Museum dan Folklore and Performing Art Center (Neburinagashi Center)/ Akita City Mizoku Geinou Densho-kan. Yang ingin saya datangi sebenarnya Akita City Mizoku Geinou Densho-kan, karena Akita memang terkenal dengan sama festival laternnya yang biasa diadakan bulan Agustus, karena kedatangan saya di akhir bulan Juni jadi untuk dapat merasakan sedikit aura festival tersebut sepertinya sangat menarik untuk mengunjungi museum yang membahas tentang festival lantern tersebut.
Setelah santai sebentar di Akita Museum of Art cafe, kami melanjutkan perjalanan menuju Senshu Park karena lokasinya yang sangat dekat dengan museum dan hotel kami, sejujurnya waktu masuk daerah sini tuh auranya enak gitu, saya beneran enjoy masuk ke Senshu Park ini, menikmati taman yang suasananya nyaman, Meskipun ya kalau kalian lihat hanya taman/hutan kecil ditengah kota. Di depan kalian akan disambut sama kolam depan yang biasa dibilang Otemon Gate Moat, yang penuh dengan tanaman lotus, waktu kedatangan saya disana sayang bunga lotusnya belum bermekaran, tapi banyak daun baru yang tumbuh yang membuat pemandangan indah dengan warna hijau yang cerah, didekat situ juga ada Pillar Box, tempat untuk mengirim surat entah mengapa di walking guide kota Akita yang saya ambil di Akita Museum of Art ada gambar kotak surat lama ini, kotak surat ini dapat kalian jadikan tempat spot foto karena warnanya yang merah beda suasana dengan latar belakangnya yaitu kolam lotus dan sekolahan. perjalanan kami lanjutkan dengan jalan menanjak yang landai, lalu sampailah kita di sebuah lapangan yang cukup besar atau yang biasa disebut Ninomaru Square, posisi dekat situ terdapat The Satake Historical Material Museum, yang tentu saja sudah tutup pada waktu kesana, jika kalian ingin masuk kedalam sana katanya isinya tentang sejarah penguasa Akita, museum kecil yang barangnya berisi berbagai baju perang dapat kalian kunjungi dengan membayar ¥100 (seratus Yen). Lalu dari taman tersebut kalian pasti akan melihat tangga yang cukup besar, saya melanjutkan perjalanan naik ke tangga tersebut untuk melihat Main Front Gate dari Kubota Castle, kalau mau foto gerbang ini dari depan memang cenderung susah karena posisinya yang dekat dan banyak ranting pohon yang menutupi gerbang ini, jadi saya cuma foto gate tersebut dari belakang yang tidak terhalangi apapun, lanjut menyelusuri Senshu Park setelah melewati Front Gate mata saya menuju kepada Hachiman Akita Shrine, anehnya kuil ini adalah Kuil Shinto pertama yang saya kunjungi di Jepang, karena tadinya mau ke Hokkaido Shrine tapi tidak jadi karena hujan.
Waktu masuk ke Hachiman Akita Shrine hampir sama seperti Shrine pada umumnya, ada tempat kalian beli gantungan untuk wish dan jimat, yang tidak saya kunjungi karena sudah tutup, tapi akhirnya saya mencoba untuk pertama kali berdoa di kuil, dengan berbekal search caranya digugel saya kemudian memprakterkannya, oh iya saat berdoa dikuil kalau bisa melempar koin saat berdoa dan saya melakukan hal itu, di website yang saya lihat katanya orang jepang mempercayai mitos bahwa apabila kita memberikan koin lima Yen maka dapat mendapat jodoh, sekalipun tidak percaya dengann mitos tersebut tapi sepertinya lucu juga kalau dicoba untuk memberi koin lima Yen tersebut. Setelah berdoa di bagian kiri dari tempat kita berdoa ada meja, diatas meja tersebut ada tiga kotak yang masing-masing berisi (omikuji) kertas ramalan keberuntungan, jika kalian ingin mengambil ramalan dapat juga mengambil peruntungan di kuil ini dengan membayar ¥100 (seratus Yen), kebetulan entah mengapa saya cukup tertarik dengan satu kotak kertas ramalan tersebut karena bentuknya yang berbentuk burung merpati. saya mengambil ini awalnya hanya untuk dijadikan memento kunjungan saya ke Akita meskipun jujur saat mengambil ini saya cuma bilang dalam hati semoga hasilnya baik dan hasilnya ternyata sangat baik.
Omikuji ini ternyata terdapat beberapa klasifikasi yaitu :
dai-kichi (性ć) - berkah besar
chuu-kichi (äžć) -
berkah cukup besar
sho-kichi (ć°ć) - berkah kecil
kichi (ć) - berkah
sue-kichi (æ«ć) - berkah yang akan datang
kyo (ć¶) - kutukan
dai-kyo (性ć¶) - kutukan besar
Untuk Hato (Dove) Omikuji (Fortune Paper) yang saya ambil tulisannya full jepang, saya sendiri masih tidak mengerti artinya tetapi yang saya tau hanya klasifikasi dari tulisan klasifikasi, dimana saya mendapatkan 性ćatau berkah besar yang artinya baik, biarkan ramalan yang lainnya menjadi misteri.
lanjut dari Hachiman Akita Shrine disebelah kanan kalian bisa melihat sedikit Tori / Gerbang warna merah yang tersnyata disitu letak dari Yojiro Inari Shrine, yang memang dapat kalian lihat di sela-sela tori terdapat patung hewan rubah. Jadilah kami berfoto ria di gate ini, yang ternyata shrine ini setelah search punya kisah unik tentang rubah yang diberi nama Yojiro penjaga kebun teh.
Setelah menikmati sedikit tori dan patung rubah, saya melanjutkan perjalanan menuju Kobuta Castle yang memang menjadi main attraction dari Senshu Park, kedatangan saya kali ini tentu yang bisa kalian tebak saya tidak bisa masuk ke Kobuta Castle ini, jika kalian ingin masuk ke Kobuta Castle cukup dengan menyiapkan biaya sebesar ¥100 (seratus Yen), biasa museum pasti isinya menganai tentang sejarah Akita dengan nilai plusnya dilantai paling atas kalian dapat melihat view akita dari atas Kobuta Castle ini.

No comments:
Post a Comment