Friday, November 27, 2020

[TRAVELRY] Trip to Japan Part 7


Penerbangan kami selama satu jam dua puluh lima menit akhirnya mengantarkan kami ke prefektur selanjutnya yaitu Aichi Prefecture dengan kota yang kami datangi adalah Nagoya. Selamat datang di Chubu Centrair International Airport, akhirnya kami menginjakan kaki di bagian tengah dari Jepang, sesampainya di terminal 1, kami langsung menuju tempat mengambil tas dan bersiap kembali perjalanan kami menggunakan kereta untuk melanjutkan perjalanan kami ke Nagoya Station, karena posisi bandaranya memang cukup jauh dari Nagoya Station.


Karena kedatangan kami di Terminal 1 maka jarak menuju tempat pembelian tiket kereta tidak terlalu jauh, menurut info sekarang Chubu Centrair Internationak Airport punya terminal 2, yang memakan waktu cukup lama untuk sampai ke tempat pembelian tiket kereta, akhirnya setelah mengantri cukup cepat kami akan naik kereta pada pukul 11.47 JST, yang artinya kami hanya punya waktu lebih kurang tujuh menit untuk dapat masuk kedalam kereta, waktu pesan tiket ini kami memesan yang reserved seat, harga tiketnya sendiri dari Nagoya Airport ke Nagoya Station sebesar ¥870 (delapan ratus tujuh puluh Yen) sedangkan untuk reserved seatnya sendiri sebesar ¥360 (tiga ratus enam puluh Yen). Dikarenakan waktunya kami rasa cukup mepet, kami langsung buru-buru masuk kedalam station dan mencari kereta kami, untungnya cukup gampang mencari keretanya karena jaraknya cukup dekat dan tidak perlu naik/turun tangga untuk mencapai peron, ditambah lagi karena kami mengunakan reserved seat lebih memudahkan kami karena gerbong keretanya lebih dekat lagi dengan pintu masuk, kebetulan kami memesan kursi di gerbong 2 (dua), setelah masuk dan baru selesai taruh tas kereta langsung jalan tepat pukul 11.47 JST. Seperti halnya saat kami sampai di Tokyo disini cuaca juga sedang hujan cukup besar, untungnya saat naik kereta semuanya indoor jadi kami tidak kebasahan, lebih kurang empat puluh menit sampailah kami di Nagoya Station.

Nagoya Station bisa dibilang ukurannya lebih besar daripada station yang saya datangi di Jepang, karena punya banyak line dari beberapa perusahaan, alhasil rame kali stasiunnya apabila dibanding di Hokkaido dan Akita. Tempat kami menginap kali ini adalah di Sanco Inn Nagoya Shinkansenguchi, yang lokasinya sangat dekat dengan Nagoya Station. Dari dan oleh karena itu kami akhirnya memutuskan untuk mengunjungi hotel tersebut, setidaknya kalau tidak boleh early check-in, kami bisa titip tas dulu sementara, karena hujan rintik masih turun maka kami berusaha menuju hotel lewat indoor sehingga tidak kebasahan. Kebetulan dari stasiun ke hotel kita bisa lewat bawah tanah yang mana tempat keluarnya langsung depan hotel kami. Jadi dari Nagoya Station sesuai arahan google maps kami menuju ESCA Shooping Avenue yang berlokasi di Underground yang dapat diakses dengan turun satu lantai dengan menggunakan ekskalator, lalu tinggal jalan lurus terus sampai kalian mentok dan mencari pintu keluar E4, di E4 juga ada 2 tangga yang kanan dapat digunakan untuk hotel yang kami akan inapi sedangkan yang bagian kiri dapat menuju hotel Sanco Inn Nagoya Shinkansenguchi Annex. Setelah keluar akhirnya kami cukup sedikit basah karena dari pintu keluar tersebut ke hotel tidak ada pelindung lagi dari hujan untuk jaraknya tidak jauh benar-benar tinggal sprint sebentar bawa koper sampai ke lobby hotel. Oh iya meski diawal kita masuk pakai ekskalator tapi di pintu keluar ini cuma ada tangga saja, jadi bersiap2 bagi kalian yang membawa koper seperti saya. Meski sebenarnya untuk naik ada ekskalator dipintu keluar E5 yang menuju BIC Camera yang memang lokasinya seberang hotel kami, tapi meski begitu sama aja karena kalau nyebrang akan tetap kena hujan meski bawa kopernya lebih mudah.

Di hotel ternyata kami masi belum boleh check in jadi kami memutuskan untuk menitipkan tas kami sementara di hotel dan melanjutkan perjalanan kami untuk cari makan di Nagoya Station. Kamipun kembali masuk lewat ESCA Shooping Avenue untuk menghindar dari hujan, sambil memilih mau makan dimana, karena kita juga tidak terlalu ada refrensi mau makan dimana akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Restaurant Area di JR Central Tower building di lantai 12 dan 13, waktu sampai kesana memang cukup banyak pilihan, tapi karena kedatangan kami disana saat jam makan siang dan hari minggu, jadi disana rame banget, tidak ada bahkan satu restaurant pun yang tidak ada antriannya, seperti mau naik wahana di Universal mereka siap antri untuk makan. Susah memang kalau sudah lawan orang Jepang untuk urusan mengantri, karena bingung mau makan apa dan dimana akhirnya kami memutuskan untuk makan di Din Tai Fung yang ternyata antriannya banyak sekali, lebih kurang setengah jam kami menunggu akhirnya kami memutuskan untuk tidak makan di Din Tai Fung karena pergerakan nomornya yang kami rasa cukup lama, yang kami prediksi mungkin satu jam lagi belum tentu dapat giliran makan. Kami pun menyerah dan pergi mencari makanan ditempat lain, kamipun kembali ke lantai satu lagi, disana ternyata kami menemukan ada satu jalan yang penuh banyak tempat makan, yang waktu saya search menulis ini saya baru tau namanya adalah Nagoya Umaimon Street, karena posisinya sudah laper jadi kami memilih asal restaurant yang ada, seperti biasa awalnya cari yang kira-kira orang yang makan cukup banyak di restonya dan satu-satunya restaurant yang ada antriannya adalah ใ™ใ”ใ„็…ฎๅนฒใ—ใƒฉใƒผใƒกใƒณๅ‡ช yang bila diartikan dengan G-translate hasilnya 'Amazing Niboshi Ramen Nagi', beberapa dari grup kami sudah mengantri disana tapi karena sudah lapar jadi saya dan beberapa famili memutuskan untuk makan ditempat makan sebelahnya yaitu ๆฑไบฌใƒฉใƒผใƒกใƒณ ใ„ใชไธ– yang kalau ditranslate ke bahasa inggris via G-Translate menjadi 'Tokyo Ramen Ina Sekai', karena kami pilih restaurant tersebut karena mau cepat dan tidak ada antri jadinya saya tidak punya gambaran kalau restaurant ini enak atau tidak, waktu menulis blog ini saja saya ketemunya dengan menulis huruf Jepangnya berdasarkan ingatan tempat dan fotonya, reviewnya sendiripun tidak ada seperti di applikasi AdvTrip.


Akhirnya saya memesan di Tokyo Ramen Ina Sekai berbekal insting, kebetulan pada saat itu restaurant tersebut punya menu yang khusus untuk Summer, jadi saya dengan polos pesan hal tersebut, tanpa tau sebenarnya apa yang saya pesan, karena untuk menu khusus summer itu tidak ada menu bahasa inggrisnya. Kalau dari gambar si sepertinya mie yang tidak pakai kuah atau yang biasa disebut abura  dengan topping ayam goreng. Waktu datang makanan yang datang sesuai dengan gambar yang diberikan, setelah sedikit searching nama menunya adalah Abura Chicken Salt Mixed Soba, jadi soba dingin dengan toping sayur yang saya tak tahu namanya, kacang, irisan ketimun, batang daun bawang, daging cincang dan ada kuah entah apa ditambah lemon yang harus diperas. Kalau dari bentuknya waktu itu saya mixed semua toping dengan sobanya kecuali ayam gorengnya dan menyantap sobanya yang telah diaduk bersamaan dengan menikmati ayamnya. Waktu itu saya bilang rasanya enak, dibanding dulu saya pernah makan salah satu restaurant soba di salah satu Mall di Jakarta, yang jadi rasanya beda adalah karena ada kacangnya yang bikin hasil mix soba ini jadi gurih, ayamnya sendiri juga sepertinya dengan bumbu yang cukup simple, waktu makan itu memang yang saya inget rasanya adalah rasa mix abura sobanya dibanding dengan ayam gorengnya, karena diotak saya yang rasa ayamnya yang keinget adalah ayam karaage yang ada di Naruto Honten di Otaru. hehehe.



Setelah selesai makan akhirnya kami kembali ke hotel untuk dapat melakukan check-in, waktu kembali saya pun baru sadar bahwa di alley itu ternyata ada Ippudo Restaurant, yang cukup saya sesali kenapa ga liat-liat dulu. menyesalnya bukan karena saya tau Ippudo enak, tapi lebih karena nama Ippudo Ramen cukup terkenal dan saya belum pernah coba makan disana. Lanjuttt, kembali ke hotel akhirnya saya langsung masuk ke kamar, sebelum masuk kamar di lantai dasar lobby hotel, kalian bisa mengambil berbagai toiletries yang tersedia seperti sisir, sikat gigi, odol, showercap dan mengambil berbagai macam bantal yang isi berbeda, yang saya inget si yang isisnya bulu angsa yang tentu menjadi pilihan utama kami, dikamarnya sebenarnya sudah ada bantal ini hanya option tambahan kalau dirasa dikamar masih kurang bantalnya.

Kegiatan kami pada hari itu pada akhirnya hanya menjelajah Nagoya Station yang saya datangi  di JR Nagoya Takashimaya, yang pertama saya kunjungi adalah tempat yang menjual berbagai makanan dan supermarket yang lokasinya di basement 1, setelah puas memilih dan membeli beberapa makanan kami melanjutkan penelusuran kami ke lantai 11 dengan menggunakan lift dan sampailah kami di Tokyu Hands, untuk di lantai 11 sendiri ternyata Tokyu Handnya menjajakan berbagai stationery, menurut saya tempatnya keren, yang bikin beda disini banyak sticker dan kartu yang bagus-bagus yang bisa kalian gunakan untuk saling mengirimkan surat, dilantai 11 ini ternyata juga tersambung dengan UNIQLO dan GU yang lokasinya berada di tower sebelah JR Takashimaya Gate Tower Mall yang bisa kalian akses lewat jalur penghubungnya. Meski begitu hari itu saya hanya turun naik lihat Tokyu Hands.

Setelah puas dari JR Takashimaya, kamipun kembali ke hotel untuk beristirahat dan setelah mimpi indah akhirnya kami melanjutkan langkah kami menuju sebuah tempat di Nagoya, FYI sebenarnya untuk perjalanan kami pada hari itu sangat terbatas, karena pada hari Senin ternyata banyak tempat wisata yang di kunjungi tutup, seperti Nagoya port aquarium, Toyota Museum dan lain-lain, hal ini baru saya sadari ketika iseng mencari informasi destinasi yang dapat saya kunjungi waktu naik Kereta dari Bandara Chubu ke Nagoya Station. Meski tempat wisata terbatas akhirnya kami memilih untuk mengunjungi Nagoya Castle.

Pagi sebelum memulai perjalanan kami di Nagoya, terlebih dahulu kami makan pagi di Hotel, it's a good simple breakfast, sistemnya prasmanan ambil sebisa kalian makan pagi, ada pilihan lauknya kalian pilih, satu sisi isinya ada nasi, salad, telur, sosis, daging bervariasi tiap hari bisa daging babi atau ikan, bahkan ada nato disana, sedangkan disi lainnya adalah berbagai pilihan pastry dan bekin lebih asik lagi ada toaster oven yang siap digunakan untuk menghangatkan pastry pilihan kalian, oh iya ingat croissant curah yang didapat waktu penerbangan saya ke Jepang, disini rasanya juga sama, wangi butternya setelah dihangatkan juara, untuk selainya yang selalu saya pilih adalah selai campuran butter dan azuki/ogura beans, karena dipack ditempat praktis yang tinggal ditekuk beres dan tidak ribet. dimeja lain tersedia juga soup yang tiap hari ganti, entah kenapa sangat puas dengan free breakfast di hotel ini meski simple. Setelah selesai makan pagi dan bersiap-siap Perjalanan kami ke Nagoya Castle dimulai dengan menuju station terdekat yaitu Nagoya Station, langsung menuju line kereta yang pintu masuknya dekat dari arah hotel kami, yaitu Sakuradori Line yang merupakan Nagoya Municipal Subway dengan ciri khas warna merah untuk menuju Hisayaodori Station dengan jarak 3 pemberhentian kemudian disana pindah line ke Meijo Line dengan ciri khas warna ungu dan menaiki kereta menuju Shiyakuso Station dengan satu pemberhentian saja dengan total biaya kepergian kami sebesar ¥210 (dua ratus sepuluh Yen). Saat kami keluar dari pintu 7 Shiyakuso Station, rintik-rintik hujan menyambut kami, berbekal payung yang kami pinjam dari hotel, kami melanjutkan jalan kaki menuju Nagoya Castle, saat sampai di east gate kami membeli tiket seharga ¥500 (lima ratus Yen) dan langsung melanjutkan perjalanan kami menuju castlenya. Kebetulan waktu kedatangan kami kesana main castlenya lagi dalam renovasi sampai tahun 2022. dari esat gate kami langsung jalan menuju second front gate untuk memasuki daerah Honmaru, waktu masuk nanti akan ada persimpangan, kalau kalian ke kiri kalian bisa mengunjungi Southwest Corner Watchtower, sedangkan kalau ke kanan kalian bisa langsung mengunjungi Honmaru Palace, karena hampir semua orang yang datang kesana langsung pergi ke kanan maka kami juga mengikuti pilihan tersebut, jadilah kami sampai di Honmaru Palace yang memang dari bangunannya terlihat cukup baru dan terawat, langsunglah kami masuk antrian untuk masuk mengunjungi Honmaru Palace, waktu masuk kalian akan digabungkan menjadi satu grup yang akan masuk kedalam palace, sebelum masuk kalian dapat menaruh payung di tempat penitipan payung, lalu masuk untuk mengganti alas kaki jadi sendal dalam rumah lalu memasukkan alas kaki dan segala barang ditempat penitipannya, sesudah itu kalian dapat mulai mengeksplore berbagai ruangan yang sangat keren, tapi ditempat penitipan barang jangan lupa kalian ambil brosur karena di area dalam seingat saya kurang ada penjelasan dalam bahasa inggris, yang pinggiran brosurnya berwarna orange, karena beda warna beda bahasa. Waktu masuk ketempat ini yang pasti bikin kalian takjub adalah lukisan disetiap dinding pembatas yang didominasi dengan warna emas. Benar-benar berasa mau ketemu petinggi kerajaan. Setelah menikmati segala keindahannya, kami kembali melanjutkan eksplore di Nagoya Castle, sekeluarnya kami dari Honmaru Palaca kami segera menuju Museum shop yang bisa kalian akses di dekat tempat mengantri untuk masuk ke Honmaru Palace. Bagi kalian yang mau cari oleh-oleh bisa liat2 kesini atau sekedar ngadem atau meneduh, maklum hujan rintik masih menemani kami kala itu. Awalnya si saya tidak ada rencana mau beli apapun, tapi akhirnya keracunan juga saat ada yang membeli korek kuping/earpick manual tapi bentuknya pedang seharga ¥486 (empat ratus delapan puluh enam Yen), oh iya didepan museum shop itu biasa jadi tempat foto-foto karena posisinya yang berada sangat dekat Main Castlenya, sempatkan juga berfoto disana, habis foto sayapun iseng ingin membeli snack, saya kurang tau namanya tapi harusnya namanya manju yang bentuknya Kinsachi (ikan emas yang jadi lambangnya Nagoya), waktu kalian lewat didepannya wanginya cukup menggoda sehingga saya akhirnya membeli, waktu beli rasanya masih panas, untuk fillingnya saya sendiri pilih yang custard. Manju klo dibayangin mirip taiyaki tapi teksturenya mirip dorayaki dan ukurannya juga bisa dibilang kecil. Harga dari manjunya sendiri saya juga lupa karena belinya cuma satu dan dibeli sekaligus mengurangi jumlah recehan yang dibawa, tapi tetep worth it to try.







Dari Honmaru Area kami menuju Ofuke-maru Area, di daerah ini si saya hanya menjelajah bagian pinggir jadi hanya sekilas lewat dan langsung menuju daerah selanjutnya Nishi No maru Area, di area ini intinya sudah balik ke pintu gerbang didepan, yaitu Main gate atau pintu masuk lain selain dari awal saya masuk yaitu di East gate nah disini terdapat Kinsachi Golden Tiger Fish, yang ada dibawah tanah jadi kalian bisa juga menyempatkan berfoto disini. Setelah itu saya masuk lagi ke Souvenir shop sekedar iseng untuk melihat-lihat, di tempat ini juga akhirnya saya membeli Coin medal kedua saya yang coraknya stitch dan Kinsachi. Karena posisinya banyak yang terpisah-pisah akhirnya saya iseng memutuskan untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi tapi terlewat yaitu Southwest Corner Watchtower, waktu masuk kesini untungnya tidak banyak antrian seperti waktu pertama kali melihat saat memilih mau ke Honmaru palace atau Soutwest Watchtower ini, apalagi antrian yang di Watchtower memang tidak ada peneduh untuk melindungi saat hujan, dibanding antrian Honmaru Palace. Lanjut kalau mau masuk kedalam Watchtower ini kalian harus melepas alas kaki, cara masuknya mirip seperti masuk Honmaru Palace, yang sangat dibatasi orangnya disini adalah ketika kalian mau mengunjungi lantai tiga. jadi di lantai kedua pasti akan ada antrian lagi bagi kalian yang mau ke lantai tiga karena batasan orang yang boleh ada disini. Dari watchtowernya kalian bisa melihat ke arah Main Gate, jadi memang bisa digunakan untuk memantau orang yang datang kesini.



Oh iya di dekat watchtowernya ada Moat yang membatasi castle dari daerah sekitarnya, kalau seperti di Akita atau Senshu Park Moatnya berbentuk kolam sedangkan di nagoya Castle Moatnya isinya rumput tidak ada airnya, yang membedakan adalah kalian bisa melihat rusa di Moat ini, waktu kedatangan saya sih melihat rusanya di daerah dekat Southwest Watchtower ini, jadi bagi kalian yang ke Nagoya sering-seringlah melihat ke Moatnya siapa tau bisa lihat rusa juga disana. Selama kunjungan kalian juga bisa mencari petugas disini yang memakai baju kimono/yukata dan baju samurai/ninja, cuma memang mereka akan jalan-jalan mengitari Nagoya Castle, saya sendiri kebetulan tidak bertemu dengan mereka mungkin memang waktu itu kebetulan posisinya lagi masuk ke dalam Watchtower.

Setelah dirasa cukup puas menikmati Nagoya Castle akhirnya kami memutuskan untuk makan siang, kebetulan selama perjalanan dari Shiyakuso Station menuju Nagoya Castle terdapat beberapa restaurant, nama areanya Muneharu Zone, setelah memilih iseng akhirnya pilihan jatuh kepada Fujiyama 55 Restaurant, disini tersedia berbagai macam ramen, saya sendiri entah kenapa penasaran dengan Taiwan Mazesoba atau Abura Sobanya, rasa enak entah kenapa memang tidak akan pernah salah rasa untuk Ramen di jepang, pada saat itu kalau tidak salah ada seasonal menu yaitu Abura Soba pakai dried sakura ebi. rasaya si enak seger gurih, sobanya kenyel, oh iya sebenernya kalau habis sobanya kalian boleh minta nambah nasi untuk dicampur dengan bumbu-bumbu abura yang tersisa, hanya kebetulan saya tidak minta tambah nasi takutnya sebentaran lagi juga sudah jajan atau makan lagi, hehehehe...



Lanjut, setelah makan dan hujan sudah tidak menampakan batang hidungnya, kami langsung berencana bersantai ria di taman yang dekat dari Nagoya Castle, yaitu Meijo Park, awalnya kami juga berencana ingin membeli tiket kombinasi Nagoya Castle dan Tokugawaen, yang artinya kami memang mau mengunjungi japanese garden. Tapi karena hari senin, Tokugawaennya tutup, jadi penggantinya adalah ke taman yang memang deket Nagoya Castle, Meijo Park ini juga keren, taman cukup besar tertata rapi, cukup banyak bunga terutama di daerah dekat Meijo Park Flower Plaza, untuk flower plazanya waktu saya datang kebetulan sedang tutup, di dekat sana juga ada spot foto dimana ada rumah kincir angin yang seperti yang di Belanda, hanya memang saja kondisinya tidak terlalu baik, tapi kalau difoto dari jauh masih bagus fotonya,  akhirnya kami santai-santai ngobrol menikmati taman yang cukup sepi.


Setelah dirasa cukup menikmati suasana taman akhirnya kami memutuskan untuk balik ke hotel, tapi waktu pulang kami melihat ada papan penunjuk yang menunjuk suatu kuil yang akhirnya membelokkan langkah kami menuju kuil tersebut, pure iseng dan bahkan kita ga tau apapun mengenai kuil tersebut. Kalau  kalian search di G-maps itu namanya Choeiji Temple, waktu perjalanan menuju ketempat tersebut kami tertahan sebentar di Yanagiharakita Park, yang awal kita datang di Yanagiharakita Park sebenarnya yang terlihat seperti tempat doa dan ada banyak gerbang Tori yang berwarna merah, jadi saya mengira itu semacam kuil shinto, disini kalian bisa foto-foto dengan gerbang tori merahnya dimana posisi torinya cukup rapat dengan yang lain, hanya tidk terlalu panjang deretannya. Setelah melihat-lihat sekilas disana kami melanjutkan perjalanan kami ke Choeiji Temple, waktu sampai ternyata kuilnya bisa dibilang cukup kecil dan sepi, karena posisinya yang memang hanya di gang kecil, bahkan kunjungan kami kesini lebih cepat dibanding saat kami berkunjung Yanagiharakita Park yang tidak direncanakan, tapi tidak apa-apa namanya iseng sekaligus melihat merasakan suasana perumahan jepang di kota Nagoya. Untuk balik menuju hotel, kami kembali menggunakan Subway dan masuk dari MeijoKoen Station karena lebih dekat, jalur baliknya juga kurang-lebih sama seperti saat kami pergi kesini, yang menggunakan Meijo Line dan pindah ke Sakuradori Line berbeda harga karena penambahan satu station yaitu Meijokoen station, sehingga harga untuk balik ke hotel menjadi ¥240 (dua ratus empat puluh Yen).


Setelah istirahat sebentar akhirnya kami memutuskan untuk kembali keluar dari hotel untuk makan malam, daripada bingung akhirnya kita memutuskan untuk ketempat makan yang sudah pasti diketahui semua orang yaitu Ichiran Ramen, lokasinya sangat dekat dari Nagoya Station jadi tinggal jalan lebih kurang 700m (tujuh ratus meter) dari Hotel, waktu makan kami disini waktu itu masi jam lima sore, belum waktu jam makan malam jadi waktu sampai disini bisa dibilang cukup sepi, lumayan kalo sepi jadi tidak ribet mengantri, mengingat pengalaman kami cari makan waktu hari Minggu.

Sekilas Revie mengenai makan di Ichiran Ramen Nagoya Station Store, lokasinya diluar dari gedung Nagoya Station, waktu masuk ikuti jalur turun sampailah anda ketemu dengan Vending Machine untuk memilih pesanan anda, menunya bisa dibilang cukup terbatas hanya mie dan beberapa pilihan toping, saya pilih menu Ichiran Set Menu dengan harga ¥1490 (seribu empat ratus sembilan puluh Yen), yang sudah lengkap dengan tambahan telor, daging, nori dan sebagainya. Variasi yang bikin ini beda adalah kita bisa mengatur kondisi mie kita mulai dari tekture sampai kepedasan kuah, kebetulan karena pertama kali kesini saya sendiri memilih untuk tidak mengorder terlalu pedas, jadi saya pesan di tingkat 5 yang ternyata tidak ada pedas-pedasnya. Rasanya enak karena bisa menyesuaikan keinginan kalian jadi enaknya sudah digaransi dengan preference kita itu, setelah makan saya akhirnya memutuskan untuk membeli mie instant ichiran yang mienya lurus.

[TMI]
Rasanya Mie Ichiran yang instant cukup beda dengan waktu pembelian ramen ditempat, saya sendiri lebih suka waktu makan ditempat, mungkin karena variasi pilihan yang dapat kita atur sendiri.





Setelah makan dari Ichiran saya sendiri melakukan kegiatan kecil-kecilan yaitu mencuci baju dan mengeringkannya di Hirai Coin Laundry, untuk mencuci disini cukup mudah pertam pastinya kalian mencari mesin cuci yang kosong, disini ada pilihannya tergantung muat kapasitas mesin cuci, untuk harga ¥200 (dua ratus Yen) atau ¥300 (tiga ratus Yen), selain coin laundry disana juga dijual deterjen yang dijual dengan harga ¥40 (empat puluh Yen), lamanya mesin cuci sekali jalan saya sendiri sudah lupa, kalau tidak salah sekitar 20 menitan disana, setelah selesai dicuci bajunya kita lanjutkan ke mesin pengeringnya, harganya ¥100 (seratus Yen) untuk sepuluh menit, berdasarkan pengalaman karena biasanya dalam pencucian kita banyak menggabungkan baju lebih aman untuk melakukan pengeringan sebanyak dua kali, berarti dengan harga ¥200 (dua ratus Yen) untuk dua puluh, setelah kering besok bisa digunakan kembali, honestly speaking ini itungannya cukup murah karena sekali mencuci kering seharga ¥440 (empat ratus empat puluh Yen) tersebut kita bisa mencuci untuk 5 orang, yang artinya seorang lebih kurang ¥90 (sembilan puluh Yen), cuciannya ini termasuk satu baju dan celana.


Dengan selesainya makan malam pada kali ini maka berakhirlah pula kegiatan kami di Nagoya pada hari itu.

                                                                                        ใคใฅใ

No comments:

Post a Comment