Hari selanjutnya pun datang dan rencana hari ini adalah pergi ke kota yang terkenal dengan kanalnya yaitu Otaru. Pagi-pagi setelah makan pagi yang sudah kami beli saat malam hari di Diner Bel, kami siap berangkat menuju Otaru.!!
Perjalanan kami mulai dari pagi dimana kami dimulai jam 08.30 JST untuk menuju Otaru, karena kami berpikir hari ini akan ada perjalanan dengan jalan kaki cukup banyak makanya kami pergi tetap menggunakan Streetcar/Tram dari Higashi Honganji Mae Station ke Susukino Streetcar Station dengan harga ¥200 (dua ratus Yen), lalu dilanjutkan dengan menggunakan kereta Tokyo Metro dengan Namboku Line menuju Sapporo Station dengan biaya ¥210 (dua ratus sepuluh Yen) setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami untuk dari Sapporo Station menuju Otaruchikko Station dengan menggunakan Japan Railways Hakodate Line dengan lama perjalanan lebih kurang tiga puluh sembilan menit dan biaya ¥750 (tujuh ratus lima puluh Yen), tujuan kami turun di Otaruchikko Station karena kami ingin melihat ada pasar yang menjual ikan. Selama perjalanan menuju Otaru kalian disuguhkan dengan pemandangan laut yang sangat indah, karena rel kereta JR Hakodate Line ini berlokasi dipinggir laut jadi pastikan siapkan kamera anda untuk mengabadikan pemandangan indah ini.
Akhirnya lebih kurang pukul 10.00 JST kami sampai di Otaru Chikko Station dengan tujuan pertama kami Otaru Seaport Market, lokasinya lebih kurang 950 (sembilan lima ratus meter), kami berjalan mengikuti arahan google maps sambil menikmati pemandangan laut, saat berjalan dipinggir laut kalian akan melihat cukup banyak kapal/yatch parkir berjajar, dikarenakan didekat situ terdapat Otaru Port Marina dimana disana kalian dapat menikmati Yatch/Boat Tour. Kami mengikuti jalan setapak sampai dikanan kami menemukan tulisan Otaru Seaport Market di dinding sebuah bangunan, waktu kami cek bangunan tersebut terlihat seperti restauran dengan posisi pintu yang belum terbuka, bingunglah kami kenapa belum buka padahal sudah sekiar jam 10.00 pagi, jujur waktu ke Otaru ini kami tidak terlalu detail rencanya karena tujuannya cuma ke kanal dan keliling disekitarnya, setelah memutar akhirnya kami mengetahui bahwa pintu masuknya posisinya dibelakang, yang artinya tulisan Otaru Seaport Market tadi posisinya dibelakang tempat masuk padahal posisinya dekat dengan jalan raya, mungkin penempatannya itu dikarenakan bagian belakang tersebut memang ada tempat parkir mobil sehingga memudahkan para pengunjung yang datang parkir tanpa harus masuk jalur dalam. Akhirnya sesudah mengetahui pintu masuknya mulailah kami masuk kedalam pasarnya, untuk tempatnya sendiri waktu masuk lebih terlihat ada restaurant dan tempat membeli oleh-oleh, untuk tempat jual ikannya memang bagiannya lebih dalam dan tidak terlalu terlihat dari pintu masuk. Tempatnya bersih tapi saya sendiri entah kenapa tidak terlalu melihat banyak ikan dijual. Waktu saya menulis kembali pengalaman saya ini, saya baru mengecek bahwa jam buka dari Otaru Seaport Market adalah pukul 09.00 JST yang mana waktu saya datang harusnya sudah buka mungkin karena kami datang pada hari Rabu/Weekday dan mereka tidak terlalu siap. Untuk tempat oleh-olehnya masi dapat membeli sesuatu tapi tempat makannya dan beberapa toko dekat pintu masuk tidak buka.
Setelah Otaru Seaport Market kami merencanakan untuk langsung pergi daerah Otaru Canal/Station biar dengan tujuan bahwa didaerah sana akan lebih banyak yang dapat kami kunjungi, akhirnya kami memutuskan untuk memakai bus untuk pergi ketempat lain karena berdasarkan maps jaraknya 2,7 (dua koma tujuh) kilometer ke Otaru Canal. Kami melihat ada halte bus di dekat McDono dan AEOM Otaru, jadi kami menunggu bus disitu namanya Otaruko Marina Bus Stop, sesampainya di halte sambil menunggu bus datang kami berusaha mencari arah tujuan nomor bus berapa yang dapat kami tumpangi untuk menuju Otaru Canal yang ternyata informasi tersebut kurang ada, informasi tersedia map untuk busnya tapi semuanya bahasa jepang, untuk info di haltepun hanya terlihat jam kedatangan bus tanpa kami ketahui bus mana yang bisa kami naiki karena semua bahasanya dalam bahasa jepang tentunya. Jadi daripada bingung kami putuskan menunggu bis yang datang lewat, setelah menunggu bus pertama yang lewatpun datang, sebelum semua grup masuk salah satu perwakilan kami bertanya terlebih dahulu menanyakan apakah bus ini akan menuju Otaru Canal/Station, sopir bus yang baik itu karena kurang bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris kemudian turun dari bus dan menunjuk jam jadwal bus yang dapat kita naikki agar sampai Otaru Canal/Station, setelah mengucapkan terima kasih, kembalilah kami menunggu bus yang ditunjuk yang ternyata merupakan bus selanjutnya dari bus yang datang tadi. Bus yang ditunggupun datang lalu terlebih dahulu kami tanyakan kepada sopir apakah busnya akan ke Otaru Canal/Station dan sopirnya berkata iya maka langsung duduk di bus tersebut dan melanjutkan perjalanan kami. Untuk nomor busnya saya kurang afal dan bus juga tidak saya foto karena langsung buru-buru masuk ke dalam bus tapi kalau dilihat dari foto jadwal busnya harusnya bus nomor 38 dan bus yang pertama kali datang itu bukan bus yang ada di jadwal di halte busnya yang sepertinya hanya menurunkan penumpang.
Landjoet, akhirnya kami naik bus tersebut kalau sambil menikmati pemandangan sekitar, seingat memori saya posisi bus ini juga masuk ke suatu tempat lalu keluar lagi yang setelah saya cek tempat tersebut adalah Saisekai Otaru Hospital, selama perjalanan dipikiran kami tujuannya akan langsung menuju ke Otaru Canal tetapi ditengah jalan di pemberhentian bus Tanaka Shuzokikkoguramae kami melihat ada Tempat Pembuatan Sake, yang setelah melihat itu ide tempat tujuan baru muncul dan kami memutuskan untuk pergi ke Tanaka Sake Brewery, karena rencananya cukup dadakan dan berdasarkan hasil diskusi semua orang di grup maka kami memutuskan untuk turun di tempat pemberhentian selanjutnya, maklum setelah musyawarah terjadi bus kami sudah meninggalkan tempat pemberhantian tersebut. Sampai akhirnya kami semua berhenti di pemberhentian Nobukacho dan jalan kaki menuju Tanaka Sake Brewery.
[TMI]
Saat perjalanan kami naik bus di Otaru merupakan naik bus pertama saya di Jepang, sehingga saya kurang tau untuk bagaimana mekanisme pembayarannya, jadi waktu naik bus ini kami masuk dari pintu tengah saja lalu saat kami hendak turun kami pencet tombol untuk menandakan kami hendak berhenti. Setelah hal tersebut dilakukan kemudian kami mempersiapkan diri untuk keluar dari bus lewat pintu depan bus sekaligus dilakukan pembayaran, yang dimana cara ini sama seperti pembayaran di streetcar/tram, saat keluar kami tinggal bayar menggunakan IC Card karena dapat dilakukan untuk pembayaran bus tersebut tetapi yang tidak saya ketahui adalah seharusnya saat kita masuk bus dari pintu tengah kalau kita mau menggunakan IC Card kita harus men-tab IC Card kita di card reader atau mengambil tiket yang menandakan tempat pemberhentian tiket yang terdapat dipintu masuk. Jadi saat keluar waktu kita tab untuk bayar mesin sudah dapat menghitung biaya perjalanan kita, namun karena saya belum ngetab jadinya biaya tidak diketahui namun karena sopir bus tahu kami turis asing maka entah bagaimana bisalah kami membayar menggunakan IC Card kami.
Untuk jalan kaki dari Nabukacho ke Tanaka Sake Brewery lebih kurang 250 (dua ratus lima puluh) meter, setelah lima menit perjalanan sampailah kami di Tanaka Sake Brewery, waktu kami datang tempat parkirnya cukup besar tapi kosong, entah mengapa dari Otaru Seaport Market sendiri juga sepi, tapi tentu hal tersebut yang kami suka sepi seperti private tour, saat masuk kami langsung masuk ke toko yang menjual sake hasil pembuatannya (Souvenir Shop) karena letaknya paling depan. Didalam toko kita disuguhkan dengan berbagai macam sake yang di produksi oleh Tanaka Sake Brewery yang juga terbagi dari berbagai tingkatan alkohol, saya sendiri disana mencoba empat macam sake ga mau lebih karena tentu staffnya menawarkan beberapa macam sake lagi, sake yang dijajakan mulai dari yang pure rice sake, dan fruit sake. Waktu kami datang akhir Juni Tanaka Sake Brewery sedang punya seasonal edition untuk Summer dengan ciri-ciri botolnya berwarna biru bening dengan nama Otaru Ai-Shu pure rice sake, dari semua sake yang saya coba yang paling enak adalah fruit sakenya, kalau dari foto yang saya punya yang paling enak yang rasanya itu yang Otaru Bijim Aronia dengan harga ¥1650 (seribu enam ratus lima puluh) Yen maka tentu beberapa orang dari kami membeli fruit sake tersebut, percakapan kami dengan staff disana tentu dengan bahasa english, sesama pengguna broken english. Selama mencicipi sake ini para staff selalu menanyakan apakah kita akan mengendarai mobil karena sake brewery ini melarang kelas mencicipi sake apabila kita menyetir mobil. Setelah icip-icip sake barulah saya naik ke lantai dua letak dari pabrik sake tersebut, untuk melihatnya saya cukup dipandu dengan melihat brosur yang pakai bahasa inggris, ditempat sake brewernya banyak papan interaktif seperti beberapa kuis mengenai sake yang tentunya berbahasa jepang. Pengalaman yang cukup menyenangkan meskipun kami melakukannya terbalik ke toko Souvenir dulu baru menuju tempat brewerynya.
Setelah dari Tanaka Sake Brewery kami langsung berencana kembali jalan menuju Otaru Music Box Museum dengan jarak kurang lebih 700 (tujuh ratus) meter, saat perjalanan karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 JST maka sambil jalan kami mencari tempat makan, ditengah perjalanan akhirnya kami menemukan ada Coco Ichibanya yang lokasinya disebarang UNIQLO store, sebenarnya dalam perjalanan ada Ramen Shodai yang ratingnya lumayan bagus di TripAdv cuma waktu kami disana tokonya seperti tutup dan sepi jadi kami hanya lewat saja. Coco Ichibanya yang terkenal karena japanese currynya tentu tidak mungkin saya lewatkan untuk makan langsung di Jepang, saya sendiri memesan kari pakai chicken katsu dan keju, untuk harganya sendiri saya lupa tapi menurut saya tetap worthed lah..
Sesudah kenyang makan japanese curry perjalanan kami lanjutkan untuk menuju Otaru Music Box Museum, untuk UNIQLO store kami lewatkan meskipun ada beberapa dari kami yang cukup tertarik masuk. Saat perjalanan tentu kami berpikir bahwa mungkin dimuseumnya akan sepi karena dua tempat pertama yang kami kunjungi sepi banget, tetapi pemikiran kami dipatahkan karena begitu sampai rame banget. Hal pertama kami langsung masuk ke Otaru Music Box Museum lewat pintu samping jalan kecil, didalam tentu kalian dapat melihat berbagai macam music box dalam berbagai macam bentuk, untuk lagu didalam music box sendiri bisa kamu pilih dan coba dengarkan. saya sendiri mutar-mutar store sampai lantai yang paling atas, untuk kalian yang mau memento music box dari otaru lumayan kalau mau beli, bagi saya si untuk harga segitu saya prefer beli makanan atau coklat di LeTao. Bagi kalian yang lumayan suka Totoro diseberang Otaru Music Box Museum ada toko yang jual pernak pernik karakter lucu, seberangnya dari pintu samping yang juga menjual kedai eskrim kecil, biar gampang lihat posisinya keluar dari pintu samping namanya Character House - Yume no Oto. Setelah dari Otaru Music Box Museum lanjut kita menuju LeTAO main store yang letaknya cukup dekat dari Otaru Music Box Museum, didalam sana dijajakan berbagai macam olahan coklat dan cheesecake, jangan lupa coba tester coklatnya yang disediakan didalam toko, kebetulan waktu saya kesana yang saya beli adalah Niagara Chocolat Blanc Frais, yang merupakan ganache campuran white chocolate dan rasa Niagara Grape Wine, untuk teksturnya lembut banget dan rasa anggurnya enak dan manis, untuk baunya harum anggur banget, pokoknya enak banget tapi kalau kalian kurang suka manis sepertinya ini bukan pilihan yang cocok, saya makan nagih si karena dari rasa dan aromanya enak, untuk teksturnya mirip isian putih orreo yang dibentuk bulat. Untuk harganya sekitar ¥864 (delapan ratus enam puluh empat Yen) isi delapan biji, memang sih menurut saya mahal tapi it's worthed, waktu beli Niagara tesebut dipacking dengan ica pack dan waktu membeli niagara tersebut kasirnya bilang untuk kalau dimakan kurang lebih empat jam setelah pembelian, sepertinya si karena ganache ini cuma disupport dinginnya pakai ica pack yang diberikan, karena waktu itu daripada ribet saya makan langsung saja waktu saya duduk-duduk saat di Otaru Canal. Untuk Cheese cakenya grup kami ada yang membeli Chocolate Double, mix chocolate dan cheese cake untuk rasanya enak tapi memang tidak seperti Niagara Chocolat Blanc Frais yang bentuk dan rasanya ciri khas sekali.
Perjalanan kami lanjutkan menuju Sakaimachi Street yang memang terdiri dari banyak toko yang menjajakan berbagai macam makanan maupun pernak-pernik kaca yang memang menjadi ciri khas dari otaru sendiri. waktu saya disini kebetulan hanya sebagai tempat lewat saja untuk menuju Otaru Canal karena saya sudah tidak sabar ingin menyantap Niagara Chocolat, jalan kaki yang kami tempuh dari lebih kurang 900 (sembilan ratus) meter, saat diperjalanan saya melihat ada veding machine dari Coca Cola yang lokasinya diluar dekat restaurant Gyu-Kaku dekat jalan raya dan saya memustuskan membeli Coca Cola Alumunium Bottle pertama saya di Jepang dengan harga ¥160 (seratus enam puluh Yen). Waktu memilih sebenarnya ada dua corak yang tersedia yang satu bergambar pulau Hokkaido dan yang lainnya bergambar Clock Hokkaido Tower, waktu memilih saya sebenarnya memencet pilihan Coca Cola Bottle dengan corak Clock Tower tapi entah mengapa yang keluar adalah corak Pulau Hokkaido, ya sudah diterima saja, ingin rasanya membeli kembali tapi sudahlah ¥160 (seratus enam puluh Yen) dapat saya gunakan untuk kepentingan lain.
Otaru Canal akhirnya terlihat dan sampailah saya dipinggir kanal, menurut saya pemandangannya bagus, gabungan sungai dan bangunan dengan beberapa bagian dilapisi tanaman, sambil melihat kapal bolak balik melewati kapal, ditambah saya sambil menikmati Niagara Chocolat, it's so good. Di Canal juga banyak performer lho dipinggir jalan dan mereka menjadi patung yang kalau kalian tidak perhatikan dengan benar anda pasti mengira performer tersebut adalah seabuah patung, adalah satu dua orang yang cukup kaget saat berada dekat performer tersebut. Saat kesempatan ini si kami tidak berencana naik kapal di kanal ataupun ricksaw untuk keliling sekitaran otaru jadi kami tidak dapat berkomentar tapi bisa jadi pilihan menarik untuk dapat menikmati indahnya kanal dari kapal. Setelah kurang lebih lima belas menit disana akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Aerbnb untuk beristirahat sejenak, seperti biasa sebelum kita mau beranjak pulang, saya sebelumnya meminta ijin terlebih dahulu untuk memisahkan diri sebentar karena saya penasaran mau pergi membeli ayam goreng di Otaru.
Seperti yang kalian ketahui saya mendapatkan info untuk makan ayam goreng dari Youtube Internationally Me ( https://www.youtube.com/channel/UCW_yDyDfu1bpqDNxeobW02Q ), lalu saya cari di Google Maps posisinya, Di Google Maps kalian tinggal cari Naruto Main Shop, yup nama yang tempat ayam goreng tersebut Naruto, posisinya kalau dari kanal arahnya mengarah ke Otaru Station, jaraknya menuju tempat tersebut adalah 700 (tujuh ratus) meter dan jalannya menanjak, mulailah saya berjalan semi berlari karena saya cuma ijin pergi ke toilet dan langsung janjian bertemu di Otaru Stationnya. Akhirnya setelah perjuangan saya langsung masuk dan memesan di kasir pesanan yang saya beli sambil bilang bahwa pembelian saya untuk di bawa pulang/take out, untuk menu yang saya pilih adalah Karaagenya seharga ¥700 (tujuh ratus Yen) karena lebih praktis untuk dimakan ditengah jalan, sebenernya yang juga terkenal adalah ayam goreng setengah ekor seharga ¥980 (sembilan ratus delapan puluh Yen) untuk next time kunjungan saja. Setelah memesan saya dapat nomor antrian 83, jadilah saya menunggu ditempay tunggunya bersama beberapa ibu-ibu jepang yang juga bungkus ayam goreng, kurang lebih lima belas menitan saya baru mendapatkan pesanan saya, wanginya enak banget sangat menggoda. Setelah itu saya kembali semi lari menuju Otaru station karena sudah ditunggu sama grup lainnya. Ceritanya waktu itu ada dua kereta yang dapat mengantar kami waktu kembali ke Sapporo Station beda jedanya waktunya cuma sepuluh menit, kereta pertama hakodate line lokal Tomakomai yang memiliki waktu perjalanan lima puluh menit, berangkat pukul 15.23 JST dan kereta kedua Rapid Airport yang menempuh waktu perjalanan tiga puluh empat menit, berangkat pukul 15.33 JST. Awalnya saya kira saya sudah ditinggal grup karena pukul 15.23 JST pesanan saya baru mau selesai, ya sudah tidak masalah masi ada kereta selanjutnya yang akan berangkat di 15.33 JST, setelah berjalan lumayan cepat saya sudah sampai di Otaru Station pukul 15.27 JST. Langsunglah saya masuk ke gerbong tanpa memperhatikan orang-orang sekitar ke kereta Rapid Airport itu, karena penuh saya mencari tempat yang didekat pintunya kosong dan apa diduga saat saya masuk kedalam kereta ternyata grup saya ternyata naik kereta yang saya masuki, yang setelah saya sadar hal tersebut dikarenakan perjalanan kereta Rapid Airport ini lebih cepat jika dibandingkan kereta sebelumnya. Akhirnya grup kami kembali lengkap dan setelah perjalanan lebih kurang tiga puluh empat menit sampailah kami di Sapporo Station.
Sesampainya di Sapporo Station, saya yang jiwa pecinta pokemonnya masi membara memutuskan untuk tidak langsung pulang menuju Aerbnb, jadilah saya dengan beberapa teman berpisah dari grup, tapi saya titipkan ayam karaage saya untuk langsung dibawah ke aerbnb. sebenarnya sepanjang perjalanan saya cium banget bau karaagenya padahal sudah ditutup erat dalam plastik dan ditaruh didalam backpack saya. Di Sapporo Station saya langsung menuju Daimaru Sapporo yang lokasinya di dekat pintu masuk dari pintu utama Sapporo station. Karena dari sebelumnya saya sudah mencari lokasinya langsunglah saya naik lift untuk menuju lantai delapan, yang merupakan letak Pokemon Center Sapporo.
Untuk Pokemon Centernya sendiri disini lokasinya lumayan kecil tapi karena kami datang hari rabu sore, kebetulan tokonya luamayan sepi. Pilihannya luamayan banyak terutama saat saya datang sepertinya pokemon lagi ada seasonal tema mengenai 251 pokemon which mean semua pokemon generation satu dan dua dijual plushienya di toko pokemon. Saat pembelianpun kalian juga dapat memilih sticker secara random. Oh iya jangan lupa biasanya setiap toko punya ciri khas sendiri, cari barang yang ada tulisannya Pikachu in Hokkaido, untuk pilihannya memang tidak terlalu banyak, saya sendiri hanya membeli map dengan animasi pikachu dan berbagai ciri khas di Hokkaido. Selain pernak pernik Pikachu in Hokkaido yang bisa dijadikan oleh-oleh ciri khas dari Pokemon Center Sapporo adalah gachapon pokemon yang sisinya pin dengan berbagai tempat wisata di Hokkaido, untuk itu tentu saya gacha untuk kenang-kenangan tersebut dan saya mendapatkan pin dengan gambar pikachu dan vulpix di Furano yang terkenal dengan taman bunganya terlebih bunga Lavender.
Setelah dari Pokemon Center Sapporo akhirnya saya kembali lagi santai-santai di Odori Park, jujur taman ini enak banget buat nongkrong-nongkrong, saya sendiri duduknya didepan Sapporo TV Tower yang baru kesampaian ke taman yang deket ke TV Tower. Setelah istirahat duduk dan ambil air untuk diminum perjalanan, saya lanjutkan pergi ke toko roti di dekat Odori Park sebelum akhirnya saya memutuskan kembali ke Aerbnb. Toko roti yang saya datangi adalah Donguri, kedatangan saya ke Donguri juga sebenernya tanpa tahu apakah rotinya enak atau tidak, tapi karena pas dateng sepertinya lumayan banyak orang yang mampir ke toko roti tersebut ga ada salahnya dicoba, setelah bingung mau beli roti apa karena pilihannya cukup banyak dan menggiurkan akhirnya saya percayakan pilihan saya pada roti yang ada tulisan nomor satunya di toko tersebut, dari bentuknya si seperti roti isi rice cake, ga kebayang khan apa rasanya, tapi ya kalau dibilang itu roti rekomendasi nomor satu, jadilah tetap dicoba. Waktu beli roti di tokonya untuk meja makan ditempat rotinya penuh jadi kami hanya take away untuk pembelian roti tersebut. Perjalanan pulang saya langsung menuju station tram terdekat yaitu Nishiyonchome Station yang berjarak 450 (empat ratus lima puluh) meter.
Setelah sampai aerbnb barulah saya memulai mukbang dimeja makan, yang pertama saya cicipi tentu karaage dari Naruto Main Shop, untuk rasanya enak banget meskipun sudah dibiarkan lama lebih kurang enam jam. Kalau masi panas pasti rasanya lebih enak lagi, untuk rasa ada rasa yang cukup beda, karena ayam karaagenya karena sudah dimarinasi jadi lebih enak, dimulut saya sih ada rasa ginger yang bikin beda dari karaage lainnya. Di otak saya rasa makanan yang enak banget adalah ketika meskipun makanan sudah lama/dingin tapi rasanya masi enak dan itu berlaku di Chicken karaage Naruto ini. Kalau ditanya bakal beli lagi jawabannya PASTI. Makanan kedua sore itu adalah Roti yang tadi saya kira isi rice cake ternyata isinya adalah fish cake dan ada tuna mayo, rasanya waktu saya makan lumayan lah untuk rasa kurang berkesan jika dibanding Karaage yang sebelumya, mungkin karena sudah agak dingin jadi rasanya agak kurang, menurut saya kalau panas rasanya pasti lebih keluar.
Dan untuk hari ini kami mengakhiri kegiatan kami hari ini kami pergi ke supermarket Marusho lagi untuk membeli bahan makan untuk esok pagi, kebetulan waktu hari ini saya juga sekalian mampir ke toko sandwich didekat supermarket Marusho dengan nama Sandria, untuk pilihannya lumayan banyak mulai dari savory sandwich sampai sweet fruit sandwich, saya sendiri milihnya bingung karena banyak pilihan tapi di toko tersebut ditempel tu pesanan favorite nomor satu sampai sepuluh makanya daripada bingung langsung saja pesan yang nomor satunya, sama seperti di Donguri, pilihannya jatuh kepada Sandwich Double Egg isinya ada satu slice ham tipis dan sehelai lettuce di satu layer dan mix egg kalau dilihat mirip gabungan putih telur sama mayo di layer lainnya dengan harga ¥230 (dua ratus tiga puluh Yen), rasanya enak, saya sendiri selama di Jepang kebetulan makan sandwichnya cuma dari Sandria ini jadi saya tidak dapat membandingkan sandwich dari kombini. Kalau posisi kalian dekat sama Sandria dapat kalian coba sandwich disini, tapi kalau jauh ya sepertinya masi bisa digantikan sama sandwich kombini.
Setelah balik dari Marusho dan Sandria saya kembali aerbnb dan beristirahat dan mempersiapkan kembali rencana jalan untuk esok hari. Ciao!!
つづく






No comments:
Post a Comment