Tuesday, May 26, 2020

[TRAVELRY] Japan Trip Part 2



Ohayou Gozaimasu~
Hari telah berganti dan kami sudah siap untuk mengeksplore kembali kota Sapporo, pada pagi hari kedua ini akhirnya saya merasakan perbedaan terang dan gelap di pulau utara Jepang ini, karena jujur saja waktu jam menunjukkan pukul 03.00 JST (Japan Standart Time) pagi, cahaya matahari sudah menampakan cahayanya seperti sudah jam 06.00-07.00 W.I.B. (Waktu Indonesia Bagian Barat), jadi kalau kalian ke Hokkaido waktu pergantian dari musim Spring ke Summer, jangan terlalu kaget apabila hal ini terjadi, karena bisa saja jadi panik karena dikira sudah kesiangan untuk melakukan perjalanan.

Itinerary kami hari ini adalah mengeksplore Odori Park, The Former Hokkaido Goverment Office Building, Sapporo Clock Tower, Botanic Garden Hokkaido Universty dan diakhiri dengan mengunjungi Tanuki Koji. Kami berencana untuk jalan dari aerbnb kami sekitar pukul 10.00 JST maka sebelum kepergian kami jalan-jalan, kami makan pagi terlebih dahulu di aerbnb kami dari bahan-bahan yang sudah kami beli hari sebelumnya, ditambah kami memang sudah membawa makanan kering dari indonesia seperti orek tempe kering dan sambal. Yup, ini juga merupakan salah satu tips menghemat apabila kita berpergian.

Perjalanan kami awali terlebih dahulu menuju Odori Park yang berjarak lebih kurang 800 (delapan ratus) meter, selama perjalanan kesana kami bertemu dengan banyak anak-anak TK yang akan bertamasya juga ke Odori Park, mereka ditaruh di kereta dorong yang akan didorong oleh guru mereka agar memudahkan para guru untuk dapat lebih menjaga anak muridnya, apalagi untuk mencapai Odori Park diperlukan melewati beberapa lampu merah, akhirnya setelah lebih kurang 10 (sepuluh) menit sampailah saya di Odori Park.


Odori Park sebuah taman Kota Hokkaido yang memanjang yang diperkirakan panjangnya 1,50 (satu koma lima puluh) kilometer, Odori (大通) sendiri dalam bahasa Jepang artinya adalah Jalan besar, yang dimana menurut Wikipedia Odori Park ini awalnya didesain untuk menjadi Jalan Utama tetapi lama kelamaan berubah menjadi taman. Dalam Odori Park sendiri terdapat beberapa landmark seperti Sapporo TV Tower dan Seion Monument (Stone Obelisk). Odori Park sendiri terbagi dalam berbagai Blok dimana terdapat 13 blok yang berjejer dari blok Nishi 1 chōme ke blok Nishi 13 chōme, yang dimana diantara tiap blok terdapat jalan raya untuk jalur laju kendaraan, Odori Park ini juga terkenal karena sering digunakan untuk pelaksanaan beberapa festival, salah satunya yang terkenal adalah Sapporo Snow Festival.

[TMI]
Kedatangan saya pertama kali sampai di Odori Park di Blok Nishi 8 chōme, saat menginjak kaki disini saya melihat ada sebuah monumen berwarna hitam, tapi karena waktu itu ada anak kecil yang bermain disana, saya jadi mulai berpikir monumen apa yang jadi permainan anak-anak, akhirnya setelah melihat lebih jauh saya baru sadar kalau yang saya lihat adalah sebuat prosotan bukan monumen, setelah saya cari di google nama perosotan tersebut adalah Black Slide Mantra yang dibuat oleh Isamu Noguchi. Setelah melihat Black Slide Mantra kami melanjutkan perjalanan ke arah kanan, yaitu menuju ke Blok dengan nomor yang lebih kecil, karena patokan saya saat ke odori adalah melihat landmark Sapporo TV Tower dari dekat, disaat perjalanan kami di Odori Park, waktu di Blok Nishi 7 chōme banyak sekali penjual tanaman hias seperti kaktus dan bunga, yang ternyata banyaknya penjual bunga tersebut karena di Odori Park sedang diadakan Flower Festa Sapporo 2019. Kami melanjutkan perjalanan kami kembali menuju Blok Nishi 6 chōme, waktu masuk di Blok ini kita dapat melihat patung binatang dari Sapporo ditengah kolam kecil, patung bintang tersebut terdiri dari Ezo deer, Hashibuto Crow, Ezo Hare dan Ezo Owl, yang monumen ini dibuat untuk memperingati 50 (lima puluh) tahun The Rotary Club of Sapporo. Didekat monumen tersebut sudah ramai berbagai penjual yang menjajakan makanan dan minuman yang dapat dinikmati, di blok Odori Park ini saat flower festival dijadikan tempat untuk dapat membeli makanan dan snack yang biasa dijajakan pada saat festival, hal ini karena di blok ini juga terdapat panggung terbuka yang memang dijadikan tempat berbagai penampilan, seperti permainan instrumen musik maupun pertunjukan nyanyi kelompok. selain monumen Rotary Club ada juga Monument to Development yang posisinya terletak di bagian kiri panggung terbuka tersebut, yang posisinya dekat Gedung Yakul. Setelah kurang lebih beberapa lama kami menikmati hidangan yang kami beli seperti Karaage dan beer kami melanjutkan perjalanan kami ke Blok selanjutnya, di Blok Nishi 5 chōme yang paling terlihat adalah Seion Monumen yang bentuknya tiang obelisk, waktu kami berkunjung waktu itu di blok ini masih banyak pameran bunga anggrek dan berbagai pameran kaktus, disini juga banyak diplay susunan rangkaian bunga yang sangat cantik untuk di foto. Perjalanan di Odori Park kami lanjutkan sampai akhirnya berhenti di Blok Nishi 3 chōme, dimana disana terdapat air mancur yang cukup bagus untuk dijadikan tempat berfoto karena air mancur ini paling dekat dengan Sapporo TV Tower, berhentinya kami di Blok 3 ini karena kami memutuskan untuk menuju destinasi selanjutnya yaitu The Former Hokkaido Goverment Office Building atau yang juga dikenal dengan Red Brick Office. Kalian tahu kenapa sekalipun kami belom sampai di Blok Nishi 1 chōme dimana tempat Sapporo TV Tower terletak kami memutuskan untuk langsung pergi ke destinasi selanjutnya, karena waktu di Odori Park jam di Sapporo TV Tower sudah menunjukkan pukul 12.00 JST takutnya ada beberapa tempat tidak dapat kami kunjungi.










2 (dua) jam ternyata sudah kami lewatkan saat di Odori Park, review sekilas untuk Odori Park, tempatnya enak dan bersih, cuacanya cerah tapi suhunya sejuk, jadi tidak terlalu kepanasan seperti di Jakarta, kalau tidak salah sekitar 23 derajat, banyak tempat spot foto, selain banyak pohon juga banyak dikelilingi gedung-gedung, rasanya memang sangat asing bagi saya sampai entah kenapa saya mau foto bangunan-bangunan di seberang taman tersebut. Mungkin yang bikin lama di Odori Park juga salah satunya karena lagi ada festival dan lumayan banyak makanan yang dapat dicoba sambil melihat beberapa penampilan instrumental di acara tersebut.

Lebih kurang 500 (lima ratus) meter, kami melangkahkan kaki dari Odori Park menuju Hokkaido Former Goverment Office, mengikuti maps yang mengarahkan kami, saya kembali ke Blok  Nishi 5 chōme karena Red Brick Office hanya berjarak 2 (dua) dan tinggal jalan lurus, setalah itu sampailah kami di Blok Red Brick Office ini tapi kami kurang tau untuk masuknya lewat mana, jadilah kami mulai mencari pintu masuknya dengan memutar searah jarum jam tapi ternyata pintu masuknya lebih dekat apabila kami memutarinya kebalikan arah jarum jam. Kalau lihat Maps pintu masuknya adalah di Bagian kanan gedung ini, dimana jalannya diapit oleh dua taman dan dua kolam, karena entah kenapa pintu yang mengarah ke Odori Park tidak dibuka waktu itu. Grup karena memutar ke arah kiri masuk dari pintu paling atas antara Hokkaido Goverment Office dan satu taman. Waktu masuk kearea ini di sebelah kiri kita bisa melihat taman yang ditengahnya terdapat kolam, dikolam tersebut ada petunjuk tentang bebek mallard yang dimana kalian bisa lihat sendiri dikolam tersebut ada bebek malardnya. Setelah istirahat sejenak menikmati taman dan kolam di area Hokkaido Goverment Office selanjutkan kami masuk ke The Former Hokkaido Goverment Office Building, diawali dengan naik dengan tangga ke lantai satu, dilantai satu sendiri ada beberapa ruangan yang menjelaskan sejarah mengenai Hokkaido dan sejarah pemerintahannya, tapi untuk ruang displaynya sendiri lebih banyak di lantai dua, karena dilantai satu ada gift shopnya sendiri.




[TMI]
Bagi kalian yang ke Jepang dan ingin punya memento atau kenang-kenangan lain saat pergi ke suatu tempat, jangan khawatir karena selain foto sebagai pengingat kita juga bisa dapat Cap ciri khas tempat yang kamu kunjungi, untuk di The Former Hokkaido Goverment Office Building ini dapat kamu temui didepan pintu masuk, ada meja dan cap dengan dudukan cap berwarna merah, untuk kertasnya apabila kalian tidak bawa saya sarankan mengambil brosur kertas berisi info singkat mengenai Red Brick Office dalam berbagai bahasa yang disediakan, waktu itu saya disuruh orang yang jaga di informasi depan untuk ambil kertas tersebut karena dia lihat saya penasaran sama capnya, maklum waktu saya masuk gedung ini posisinya masih sepi. 

Untuk pengetahuan sejarahnya banyak tetap memakai berbahasa jepang, untuk sejarah ada satu ruangan di lantai satu dekat gift shop disana ada buku penjelasan berbagai bahasa mengenai display yang terdapat diruangan tersebut yang berisi tentang sejarah dari Hokkaido dan juga bangunannya Red Brick Office.

Setelah mengunjungi The Former Hokkaido Goverment Office Building ini kami memutuskan untuk makan siang dan memutuskan untuk makan siang karena jam sudah menunjukkan pukul 13.00 JST, karena grup kami lumayan banyak pantangan maka untuk makan siang kami memutuskan untuk makan di Sapporo Station karena pilihannya banyak, jalanlah kami ke Sapporo Station dan jarak lebih kurang 600 (enam ratus) meter, setelah sampai di Sapporo Station langsung kami mencari kemana kaki kami membawa dan sampailah kami disebuah restauran yang menjual omurice, nama tokonya saya kurang tau tapi daerahnya di JR Tower Paseo Center B1. Omuricenya biasa saja si tapi servicenya lumayan, secara pelayannya seneng banget reffil air dingin gratisan di gelas saya, entah kenapa mungkin dia merasa saya makan keringetan kali ya, ada kali sekitar 3-4 kali gelas saya di reffil air dingin, sekalipun gelasnya cukup kecil.



Lanjut setelah makan kami langsung menuju tempat yang memang sudah kami rencanakan yaitu Botanic Garden Hokkaido Universty karena memang grup kami suka pergi ke taman untuk menikmati alam kota, untuk menuju Botanic Garden ini juga cukup dekat dari Sapporo Station, dengan jarak lebih kurang satu kilometer, sebenernya Botanic Gardennya dekat dengan Red Brick Office. Untuk masuk ke Botanic Garden ini dikenakan biaya sebesar ¥420 (empat ratus dua puluh Yen) untuk satu orang tapi kalau beli banyak bisa lebih murah, seperti pengalaman saya karena beli tiketnya banyak, dimesin pembeli tiket ada pilihan mau beli berapa tiket, semakin banyak beli tiketnya harganya juga dapat lebih murah, paling maksimal dalam sekali transaksi dapat membeli 6 (enam) tiket dengan harga ¥2.220 (dua ribu dua ratus dua puluh Yen) yang harga satuannya jadi ¥370 (tiga ratus tujuh puluh Yen). Pada saat kami datang ke Botanic Garden ini waktu sudah menunjukkan pukul 14.41 JST dan kami baru sadar kalau tutupnya pukul 16.00 JST maka berbekal brosur kami mulai menjelajahi Botanic Garden, di dalam Botanic Garden ini memang menyediakan beberapa rute yang dapat kamu lewati untuk mengelilingi Botanical Garden ini, untuk pengalaman saya diawali dengan mengunjungi Northen Peoples Museum/Ainu Museum yang letaknya disebelah kanan dari pintu masuk dan posisinya dilantai dua, isinya berbagai barang bersejarah Hokkaido, untuk beberapa displaynya sudah ada penjelasan dalam bahasa inggris. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan untuk melihat Miyabe Kingo Memorial Building dan didekat itu kita dapat melihat pohon lilac tertua di Sapporo, selanjutnya tujuan kami pergi ke rose garden sambil mengikuti rute dalam petunjuk warna merah, sambil menyelusuri ternyata melewati kawasan cherry wood, sesampainya di rose garden koleksinya lumayan, bunga mawarnya cukup besar-besar dibanding yang pernah saya lihat. Setelah beristirahat sejenak di Kebun Mawar kami lanjutkan perjalanan kami menuju pintu keluar berhubung waktu yang bisa dibilang sudah mendekati waktu tutup. Saat keluar kami lewat jalur rute luar dimana kami melewati padang rumput di South Lawn dan menempatkan diri untuk sementara ke toilet sekaligus masuk ke dalam Green House, waktu perjalanan ini saya kebetulan memisahkan diri sebentar karena penasaran untuk memasuki Museum dan National Treasure yang merupakan museum paling tua di Hokkaido, untuk tempatnya cukup kecil banyak sekali hewan-hewan yang diawetkan yang dipajang di lemari kaca, museum terdapat 2 (dua) lantai hanya saja kita hanya dapat mengakses lantai satu aja, salah satu ciri khas dari museum ini adalah Ezo Wolf yang merupakan hewan endemik Hokkaido yang sudah punah dan menjadi satu-satunya spesimen Ezo Wolf yang ada. Selagi saya mengeskplore Museum ini, grup saya yang lain melihat Greenhouse. Akhirnya jam 15.45 JST kami memutuskan untuk kembali pulang ke aerbnb kami untuk beristirahat sebentar.







[TMI]
Ingat mengenai Cap yang dapat kalian dapat saat mengunjungi suatu lokasi di Jepang, yup di Botanic Garden Hokkaido University ini kalian juga dapat cap unik taman ini yang dapat kalian ambil yang berlokasi di Greenhouse dan ada 2 macam cap yang dapat kalian bubuhkan dengan cap warna hijau.

Lebih kurang pukul 19.00 JST kami kembali pergi menuju Tanuki Koji setelah terlebih dahulu makan malam di aerbnb kami. Untuk pergi ke Tanuki Koji kami cukup kembali jalan ke Higashi Honganji Mae stasiun streetcar/cable car dengan biaya perjalanan ¥200 (dua ratus Yen) untuk sekali perjalanan, kalau mau jalan jaraknya lebih kurang 950 (sembilan ratus lima puluh) meter dari aerbnb kami. Tanuki Koji ini merupakah salah satu komplek pertokoan yang banyak menjajakan berbagai kebutuhan oleh-oleh kalian dan juga makanan. Tujuan kalian kalau kesini pastinya belanja dan makan, didaerah sini salah satu restaurant terkenal adalah Soup Curry GAREKU, dimana soup curry juga merupakan salah satu makanan khas di Hokkaido. Tapi kebetulan grup kami kesini hanya berbelanja jadinya saya hanya mendatangi The Daeso dan Don Kwihote. Kebetulan saya sendiri di Daeso hanya untuk membeli tempat minum kecil yang bisa saya bawa-bawa karena punya saya rusak saat di bandara Soetta, kebetulan ada tempat minum hasil kolaborasi Daeso dan Disniy sehingga coraknya ada Mikey dan Minni Mouse. Ditambah saya ketemu Coca Cola Lime Clear dengan harga yang cukup murah karena di Daiso harga barangnya kalau tidak ada pengecualian harganya cuma ¥108 (seratus delapan Yen), harganya seratus Yen plus pajak delapan persen. Dibanding beli di minimarket atau vending machine yang harganya bisa sekitar ¥120 (seratus dua puluh Yen), bisa lebih murah kalau kena Tax Free tapi belanjanya harus diatas ¥5.000 (lima ribu Yen).




Setelah asik menikmati tempat duduk disebuah drug store kembalilah kami ke aerbnb untuk beristirahat, untuk kembali ke aerbnb saya kembali menggunakan streetcar/cable car dengan biaya perjalanan ¥200 (dua ratus Yen) dari Tanuki Koji Station ke Higashi Honganji Mae Station, sesampainya di Higashi Honganji Mae kami menyempatkan diri sebentar untuk mampir di swalayan Diner bel, yang lokasinya dekat sekali dengan station untuk membeli bahan makanan untuk makan pagi.

つづく

No comments:

Post a Comment